EKBIS.CO, JAKARTA -- Pengusaha nasional Chairul Tanjung dipastikan menjadi pemilik 10,28 persen saham PT. Garuda Indonesia Tbk dengan harga tawaran tertinggi Rp620 per lembar.
"CT resmi menguasai 10,88 persen atau sekitar 2,47 miliar saham Garuda Indonesia yang sebelumnya dimiliki tiga perusahaan sekuritas pada harga Rp620 per lembar," kata Direktur Morgan Stanley Oki Ramadhana, ketika dihubungi di Jakarta, Jumat.
CT memborong seluruh saham Garuda yang ditawarkan tiga perusahaan sekuritas yaitu PT Mandiri Sekuritas sebanyak 400 juta lembar, PT Bahana Securities, sekitar 900 juta lembar, dan PT Danareksa Sekuritas sekitar 900 juta lembar saham.
Transaksi pembelian saham Garuda dari tiga perusahaan sekuritas itu difasilitasi oleh Credit Suisse Securities Indonesia. "Seluruh saham yang diborong CT tersebut mencapai senilai Rp1,53 triliun," ujar Oki.
CT masuk membeli saham Garuda melalui anak usahanya CT Corporation, PT Trans Airways.
CT menyisihkan empat calon investor yang juga dari kalangan pengusaha nasional yaitu Sandiaga Uno (Saratoga Capital), Rahmat Gobel (Panasonic Gobel), Aburizal Bakrie (Bakrie Group), termasuk Hari Tanoesodibjo (MNC Corporation).
"Dengan harga Rp620 per lembar, maka total transaksi seluruh saham tersebut mencapai sekitar Rp1,53 triliun. Pilihan ini dianggap terbaik,? katanya.
EVP Corporate Communication Mandiri Sekuritas, Febriati Nadira mengatakan perseroan mendukung proses penjualan saham Garuda sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku serta tentunya berpedoman pada kaidah transparansi.
"Untuk detail trannsaksi kita sudah serahkan ke financial advisor yang ditunjuk yakni Morgan Stanley," kata Nadira.
Sementara itu, Direktur Utama Bahana Securities Eko Juliantoro mengatakan sahamnya sebanyak sebanyak 931.038.225 saham tersebut dijual melalui pola "block sale", kepada Trans Airways.
Melalui siaran pers, Eko menjelaskan bahwa dengan penjualan tersebut Bahana Securities mendapatkan dana sebesar Rp577,220 miliar.
Dilepasnya saham Garuda tersebut, ujarnya maka tekanan atas saham menggantung dalam jumlah besar telah hilang, sehingga harga saham Garuda dapat bergerak lebih sesuai dengan pergerakan pasar.
Sementara itu, harga saham Garuda Indonesia berkoda GIAA di Bursa Efek Indonesia pada penutupan pasar, Jumat (27/4) ditutup pada harga Rp710 per lembar, meski sempat menyentuh harga Rp720 per lembar sesi siang.
Menurut catatan, angka penutupan Rp710 tersebut merupakan angka harga tertinggi saham Garuda pasca IPO tahun 2011 sebesar Rp750 per lembar, setelah sempat menyentuh harga terendah sebesar Rp360 per lembar.