EKBIS.CO, MEDAN – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengaku belum menyelesaikan proses pembelian gas alam cair (liquid natural gas atau LNG) dari Blok Tangguh, Papua.
“Kita tetap menjalankan ini (membahas). Tapi ini kan bukan melibatkan PLN sendiri,” kata Direktur PLN, Eddy D Erningpradja, Jumat (4/5).
Ia menuturkan, PLN terus melakukan sinergi agar proses ini bisa diselesaikan. Dan PLN sudah membicarakan kesepakatan mana saja yang bakal jadi prioritas.
Sebelumnya, di Februari lalu, BUMN ini mengaku bakal membeli satu juta ton LNG Tangguh. Pembelian ini akibat adanya kelebihan gas ekspor ke Sempra, Amerika Serikat (AS).
Sebagaimana diketahui, LNG Tangguh kerap kali di ekspor ke luar negeri. Selain eskpor ke Sempra, AS, yang mencapai 3,6 juta ton, LNG ini juga kerap diekspor untuk pembeli di Cina serta Korea Selatan.
PLN mengaku sempat sudah melakukan negosiasi harga dengan produsen gas. Kemungkinan besar gas tersebut bakal disalurkan ke sejumlah pembangkit listrik yang belum mendapatkan gas.
Di antaranya di Muara Karang dan Priok (200 billion british thermal unit per day atau BBTUD), Semarang (150 BBTUD), dan Belawan, Medan (100 BBTUD). Selain itu, ada pula untuk pembakit di Muaratawar (40 BBTUD) dan Gresik (100 BBTUD).