Selasa 29 May 2012 23:04 WIB

AEKI Waspadai Asing Beli Langsung Kopi Indonesia

Red: Didi Purwadi
Kopi Arabika Gayo
Foto: tripwow.tripadvisor.com
Kopi Arabika Gayo

EKBIS.CO, MEDAN -- Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sumatera Utara meminta pemerintah kota/kabupaten termasuk petani berhati-hati dengan kembali maraknya pihak asing melakukan praktik pembelian kopi secara langsung.

"Jangan sampai pemerintah dan petani kembali merugi dengan praktik importir asing yang melakukan pembelian kopi secara langsung seperti yang pernah terjadi di tahun 1990-an. Praktik itu harus diwaspadai," kata Wakil Ketua Bidang Spesialisasi Industri Kopi AEKI Sumut, Saidul Alam, di Medan, Selasa.

Sejumlah daerah seperti Tapanuli Utara dan Toba Samosir di Sumut yang memiliki tanaman kopi arabika kini sedang dilirik pembeli asing untuk melakukan transaksi langsung ke petani. Pembelian langsung yang dewasa ini diduga kuat dilakukan itu mengacu pada kondisi harga jual kopi yang sudah terlalu mahal di pasar internasional. Kondisi lainnya adalah kopi asal Indonesia kini semakin dibutuhkan.

Harga ekspor kopi dewasa ini berkisar 5,8-6 dolar AS per kilogram (kg). Bahkan, harganya sebelumnya sempat mencapai 7 dolar AS per kg.

Awalnya, tindakan pembelian kopi langsung ke petani tanpa melalui pengimpor atau pedagang pengumpul memang akan menguntungkan petani. Karena, itu biasanya untuk menarik perhatian pembeli asing menawarkan harga yang lebih tinggi dibanding yang ditawarkan pembeli lokal.

Tetapi seperti yang pernah terjadi, praktik itu akhirnya merugikan petani dan pemerintah setempat. Karena begitu petani sudah memiliki ketergantungan, maka pembeli asing mulai memberlakukan berbagai persyaratan. Kalau tidak dipenuhi, maka harga pembelian ditekan.

Ada pun kerugian bagi pemerintah kota/kabupaten itu tidak adanya pemasukan dari pembeli asing itu. Karena, biasanya mereka menghindari investasi besar-besaran. Pembeli asing itu biasanya hanya menyewa gudang-gudang yang sudah ada untuk tempat penimbunan kopinya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement