Jumat 07 Sep 2012 01:25 WIB

Smartphone Baru Nokia Gagal Memikat Investor

Red: Yudha Manggala P Putra
Nokia Lumia 920
Foto: booksnreview.com
Nokia Lumia 920

EKBIS.CO,  JAKARTA - Saham Nokia anjlok 16 persen di bursa AS karena perusahaan asal Finlandia itu gagal mengesankan investor melalui peluncuran dua ponsel pintar baru bersistem operasi Windows Phone 8, Nokia Lumia 920 dan Nokia Lumia 820.

The Washington Post menyebut Nokia dan Microsoft membuat pertaruhan tinggi dalam revolusi ponsel pintar seperti diperkirakan sejumlah analis tentang kerjasama kedua perusahaan itu.

Nokia dan Microsoft telah mengenalkan dua generasi ponsel Windows sejak 2011, tapi produk-produk itu belum mampu menghantam pasar ponsel.

"Fakta menyedihkannya adalah membentuk platform ponsel baru itu perlu waktu, lebih dari setahun. (Ketika) mengharapkan Nokia agar memilih dan mengasumsikan ulang posisi dominan mereka adalah hal berlebihan," kata Analis Senior IHS, Wayne Lam, mengacu saham Nokia yang sempat ditutup 2,38 dolar AS per saham.

Nokia, pada Rabu (5/9), meluncurkan dua ponsel pintar Lumia di New York yang dilengkapi pengisi daya nirkabel (wireless charging) dan kamera yang meminimalisir gambar kabur.

Peluncuran itu disebut sejumlah analis lain Washington Post berpotensi menumbuhkan kesuksesan ponsel pintar Nokia.

Konsumen mungkin tidak memberi waktu bagi perusahaan untuk mengejar ketertinggalan posisi produk Nokia di pasar setelah Apple, Motorola, dan HTC meluncurkan produk-produk mereka pada September.

Analis International Data Corporation (IDC), William Stofega, mengatakan para produsen ponsel itu telah menyiapkan segala sesuatu yang akan dimulai di bawah payung kerjasama dengan Microsoft.

"Sekarang mereka (Nokia) telah meluncurkan perangkat generasi kedua yang bukan sekedar perangkat Windows, ini adalah perangkat Nokia yang menjalankan Windows," kata Stofega terkait kompetisi Nokia dengan produsen ponsel lain yang juga akan menggunakan sistem operasi Windows Phone 8. 

sumber : Antara
Yuk gabung diskusi sepak bola diĀ sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement