EKBIS.CO, JAKARTA--Operator Blok Mahakam masih belum diputuskan. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini, menyatakan belum ada keputusan final. "Masih dikaji," tegasnya melalui pesan singkat.
Ia mengatakan persoalan ini tak mudah diselesaikan. Masalahnya keputusan tersebut terkait keuntungan maksimal untuk negara.
Sebelumnya Menteri ESDM Jero Wacik menegaskan hasil kajian perpanjangan pengelolaan blok Mahakam di Kalimantan Timur segera diumumkan. Namun, ia menuturkan pemerintah belum mempunyai sedikitpun rencana memberikan pengelolaan blok mahakam di Kalimantan Timur kepada Pertamina.
Ini terkait risiko investasi yang harus dihadapi Pertamina. Tapi jika ini jatuh ke Total kembali, ia menuturkan akan ada renegosiasi kontrak lagi.
Blok Mahakam saat ini dioperatori Total E&P Indonesie. Kontrak Total sebagai operator akan habis 2017 mendatang.
Blok ini rata-rata memproduksi gas hingga 2 ribu juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau setara dengan 344.000 barel minyak. Cadangan yang terkandung di dalam blok Mahakam sekitar 27 triliun cubic feet (tcf).
Sejak 1970 hingga 2011, sekitar 50 persen (13,5 tcf) cadangan tersebut telah dieksploitasi. Karena itu, cadangan tersisa saat ini, diprediksi tinggal 12,5 tcf.
Menurut sumber Republika BP Migas telah setuju Total kembali operatori Blok Mahakam. Total akan mendapat saham mayoritas 60 persen sedangkan Pertamina hanya diberi saham 40 persen.