EKBIS.CO, NEW YORK -- Setelah hantaman Badai Sandy mereda, Kota New York harus menelan kerugian hingga 200 juta dolar per hari. Kerugian ini diakibatkan hilangnya kegiatan ekonomi, termasuk merger perusahaan dan penjualan saham di Wall Street.
Kota New York biasanya dapat menghasilkan rata-rata 2 miliar dolar AS dalam sehari yang berasal dari berbagai macam kegiatan ekonomi. Namun, kota yang mendapatkan julukan Big Apple itu harus kehilangan 10 persen atau lebih dari penghasilan ekonomi tersebut untuk selamanya.
Dampak jangka panjang Badai Sandy terhadap keuangan dunia masih belum jelas. Namun, Kota New York harus membayar biaya yang tinggi untuk perbaikan kerusakan.
"Dalam beberapa hari, kegiatan ekonomi turun sekitar 20 persen dari biasanya. Ini penurunan yang sangat besar dan mungkin tidak akan kembali 100 persen," ujar pengamat John Liu, seperti dikutip Reuters, Kamis (1/11).
Berdasarkan sejarah, hampir semua kegiatan ekonomi tidak benar-benar bangkrut. Liu memperkirakan kerugian permanen dari hilangnya kegiatan ekonomi tidak akan melebihi 1 miliar dolar.
Meski demikian, kota yang tidak pernah tidur tersebut akan kehilangan beberapa juta dolar per hari dari pendapatan pajak. New York juga harus mengeluarkan dana 29,2 juta dolar AS untuk persiapan emerginsi yakni mendatangkan alat berat, pekerja, transportasi, makanan siap makan, tabung oksigen, dan sebagainya.
Sebagai perbandingan, kota tersebut harus mengeluarkan 12 juta dolar untuk emergency dari bencana Badai Irene di 2011.
Sementara, Sandy dapat mengakibatkan kerugian ekonomi hingga senilai total 10-20 miliar dolar, dimana 5-10 miliar dolar diasuransikan.