EKBIS.CO, JAKARTA - Perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia, PT Astra International Tbk (ASII), beserta seluruh anak perusahaannya mengalami peningkatan laba bersih hingga sembilan persen. Totalnya mencapai Rp 14,7 triliun hingga September 2012.
Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto, memaparkan laba kuartal III 2012 lebih tinggi dibandingkan laba kuartal III 2011 yang hanya Rp 13,4 triliun. "Kinerja baik sepanjang kuartal tiga ini terutama didorong tingginya penjualan mobil," katanya di Jakarta, Rabu (31/10) malam. Laba bersih Astra juga ditopang pendapatan perusahaan yang meningkat 20 persen. Pendapatan Grup Astra sepanjang kuartal III 2012 mencapai Rp 143,1 triliun.
Total penjualan mobil nasional meningkat 24 persen menjadi 816 ribu unit. Penjualan mobil Grup Astra, seperti Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks, dan Peugeot, meningkat 24 persen menjadi 448 ribu unit. Pangsa pasarnya, kata Prijono, semakin stabil di level 55 persen. Apalagi, Astra meluncurkan 17 model mobil baru dan 26 model facelift selama sembilan bulan pertama 2012.
Kontribusi laba bersih dari divisi otomotif ini meningkat 17 persen menjadi Rp 7,2 triliun terhadap total laba bersih keseluruhan anak perusahaan. Termasuk, Rp 3,7 triliun dari perusahaan dan anak perusahaan, serta Rp 3,5 triliun dari perusahaan asosiasi bidang otomotif.
Pemberlakuan aturan baru mengenai uang muka atau down payment minimum pada pembiayaan otomotif sejak pertengahan Juni lalu justru menyebabkan penurunan pada pasar sepeda motor. "Sedangkan untuk pasar mobil, aturan baru ini tak terlalu berpengaruh," ujar Prijono.
Total penjualan sepeda motor nasional mengalami penurunan 14 persen menjadi 5,3 juta unit. Penjualan sepeda motor PT Astra Honda Motor turun tiga persen menjadi 3,1 juta unit. Namun, pangsa pasarnya meningkat dari 52 persen menjadi 58 persen.
Direktur Utama PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), Siswanto Prawiroatmodjo, memaparkan perusahaannya mencatatkan laba bersih hingga Rp 767 miliar. Jumlah ini meningkat dua persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Peningkatan pendapatan perusahaan mencapai 13 persen, terutama untuk pasar pabrikan dan suku cadangan pengganti.