EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah didesak membuka impor sapi pada 2013 mendatang untuk memenuhi kebutuhan nasional khususnya DKI Jakarta.
"Tidak ada jalan lagi, kecuali membuka kran impor sapi dari luar. Pemerintah jangan melihat data di atas kertas, tetapi lihat kenyataan di lapangan. Pasokan sapi lokal tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat," kata Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya, Sarman Simanjorang kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, pasca dikeluarkannya keputusan pemerintah perihal pembatasan impor sapi membawa dampak khususnya bagi warga Jakarta.
Pasalnya, kebutuhan daging sapi untuk masyarakat Jakarta semuanya dari daerah.
"Luar maksudnya itu, sapi lokal dan sapi impor, kan tidak ada peternakan sapi di Jakarta. Pembatasan impor itu mengancam Ibukota. Pemerintah perlu mengevaluasi pembatasan impor sapi," ujarnya.
Sarman mengungkapkan, semenjak dibatasi impor, harga daging sapi terus melonjak dan tidak pernah stabil.
"Idealnya harga daging sapi sekitar 65 hingga 75 ribu per kilo. Tapi, harga di pasaran saat ini pada kisaran 80 sampai 90 ribu per kilo," ungkapnya.
Ia menuturkan, pasokan daging sapi di Jakarta semakin terancam karena Dinas Peternakan Jawa Timur telah melarang sapi hidup dibawa keluar ke daerah lain.
"Kami sudah melaporkan hal ini ke Gubernur DKI, Joko Widodo untuk segera dicari solusi agar pasokan daging di Ibukota bisa terpenuhi," tuturnya.
Ia menambahkan, Jokowi berjjanji akan menggelar pertemuan khusus bersama Menteri Pertanian terkait pemenuhan kuota pasokan daging sapi di Jakarta.
"Perkiraan kebutuhan daging di wilayah DKI mencapai 50 ribu ton per tahun," tambahnya.