Sabtu 24 Nov 2012 06:10 WIB

Industri Perbankan Sehat Dinilai Teruji Redam Guncangan Ekonomi

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Bank Indonesia
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bank Indonesia

EKBIS.CO, JAKARTA-- Kinerja industri perbankan yang baik dan teruji dalam mengantisipasi berbagai masalah pada 2012 merupakan peredam guncangan perekonomian nasional. Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, menyampaikan pandangannya di Jakarta.

"Kemampuan daya redam ini ditopang oleh kekuatan modal memadai serta efektifnya pengaturan dan pengawasan," kata Gube dalam pertemuan tahunan perbankan di Jakarta, Jumat (23/11) malam.

Menurut Darmin, dengan ketahanan yang makin teruji, fungsi intermediasi perbankan telah berjalan di jalur yang tepat. "Hal ini tercermin dari peningkatan yang cukup tinggi dari kredit produktif disertai dengan tingkat kredit bermasalah yang rendah," ujarnya.

Ia mengatakan dengan risiko makro yang menurun dan stabilitas sistem keuangan yang stabil, dinamika "saving-investment" menjadi lebih bergairah dan kotributif pada pondasi struktural perekonomian.

"Gambaran ini terlihat dari meningkatnya rasio investasi terhadap PDB, bahkan di tahun ini melampaui levelnya sebelum krisis 1997-1998," katanya.

Padahal, katanya, hal tersebut dicapai dengan kondisi perekonomian global yang belum pulih sepenuhnya akibat krisis di Eropa dan Amerika Serikat.

Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat dipertahankan pada tingkat tinggi dan laju inflasi dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan tren menurun.

Demikian pula dengan nilai tukar rupiah yang dalam tiga tahun terakhir memperlihatkan fluktuasi dalam batas wajar dan selaras dengan nilai fundamental.

"Pencapaian ini tidak terlepas dari kerangka kebijakan fiskal, moneter, dan perbankan yang dibangun berlandaskan azas kehati-hatian dan kedisiplinan serta terkoordinasi solid," katanya.

Darmin mengingatkan bahwa dari pencapaian tersebut masih ada kendala untuk mengarahkan kegiatan ekonomi ke arah yang lebih produktif. Selain itu, kata dia, belanja fiskal diharapkan dapat lebih tepat sasaran untuk mengatasi kesenjangan infrastruktur.

"Tantangan tersebut mengemuka terkait upaya mendorong sektor perbankan agar berkontribusi dalam pembangunan ekonomi melalui pembiayaan secara efektif dan efisien," kata Darmin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement