EKBIS.CO, YOGYAKARTA -- Kepala Ekonomi PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Anton Gunawan inflasi tahunan (year on year) Indonesia 2013 mendatang diproyeksikan meroket hingga 6,2 persen. Proyeksinya ini lebih tinggi dibandingkan pemerintah 4,5 persen.
Ada empat faktor yang menyebabkan inflasi tahun depan melampaui proyeksi pemerintah. Pertama, musim panen padi mundur yang menyebabkan turunnya pasokan pangan lainnya. Kedua, kenaikan tarif dasar listrik (TDL). "Ini menyumbang inflasi 2,3-2,5 persen," kata Anton dijumpai di Yogyakarta, Kamis (29/11) petang.
Ketiga, rencana kenaikan harga BBM hingga 10 persen. Ini menyumbang 0,7 persen terhadap inflasi. Keempat, kenaikan upah minimum (UMP) bagi buruh, di level kota juga provinsi. Akibatnya, tingkat konsumsi masyarakat akan semakin tinggi. Anton menilai Bank Indonesia kemungkinan akan kembali menurunkan suku bunga (BI rate) 25 basis poin ke level enam persen. Khusus November 2012, Anton memproyeksikan inflasi akan turun. Angkanya dari 4,6 persen menjadi 4,4 persen.