Senin 10 Dec 2012 18:45 WIB

Bank Syariah Diminta Tingkatkan Daya Saing

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Djibril Muhammad
Pekerja Bank Syariah (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pekerja Bank Syariah (ilustrasi)

EKBIS.CO, KUALA LUMPUR -- Bank syariah diminta meningkatkan daya saingnya. Terutama dalam memperluas pemberian pinjaman konvensional untuk menarik pelanggannya.  

Menurut laporan konsultan Ernst & Young, total aset bank komersial tahun ini sebesar 1,5 triliun US Dollar. Sementara pada 2013 diperkirakan mencapai 1,8 triliun US Dollar dan lebih dari 2 triliun di tahun berikutnya. Sementara itu, bank syariah memiliki aset 450 miliar US Dollar atau sekitar 30 persen dari total aset bank yang ada.

Bank syariah diyakini akan tumbuh karena berfokus pada pelanggan yang tidak hanya mengharapkan kepatuhan syariah dalam hal produk dan layanan, tetapi juga secara tradisional bergantung pada bank konvensional. "Melalui transformasi, mereka akan sukses sehingga mampu bersaing dengan bank konvensional," kata Pemimpin Jasa Keuangan Syariah di Ernst & Young, Ashar Nazim, seperti dikutip Reuters, Senin (10/12).

Peran bank syariah murni akan menjadi penting dibandingkan dengan bank-bank yang memberikan produk hanya melalui jendela Islam di jaringan cabang yang ada. "Tidak ada bank syariah yang benar-benar matang sepenuhnya di pasar internasional atau bahkan regional," ucap Nazim.

Sekitar 100 hingga 150 lembaga keuangan baru bisa diluncurkan dalam lima sampai tujuh tahun ke depan. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi pasar untuk keuangan Islam atau memiliki tarif penetrasi rendah seperti Mesir, Libya, Indonesia, Pakistan dan Banglades.

Nazim menyebut bank syariah telah mengalami penurunan profitabilitas. Bank syariah kembali pada rata-rata ekuitas dan tertinggal dari bank konvensional sebesar 20 persen. "Kesetaraan bank syariah dan konvensional telah memburuh sejak 2008," ujarnya.

Pengembalian aset untuk bank syariah turun menjadi 1,3 persen pada 2011. Angka ini turun dari 1,7 persen pada 2008. Sementara kenaikan terjadi bank konvensional menjadi 1,7 persen pada 2011 dari 1,5 persen pada 2008.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement