EKBIS.CO, SHANGHAI -- Saham Apple turun 3,9 persen pada awal perdagangan Jumat (14/12) setelah peluncuran iPhone 5 mendapatkan respons kaku di Cina. Hal ini berbanding terbalik ketika iPhone 4s diluncurkan pertama kali di Cina awal tahun ini.
Januari lalu masyarakat Beijing bahkan melempari toko-toko iPhone dengan telur akibat tidak adanya stok iPhone 4s di pasar. Namun kali ini hanya satu orang yang mengantre menunggu peluncuran iPhone 5 di distrik Shanghai.
Minimnya antrean bisa juga disebabkan oleh penjualan online yang diperkenalkan Apple untuk mencegah terulangnya kejadian Januari lalu. Peluncuran kali ini menggunakan metode yang sama dengan awal bulan ini ketika Apple meluncurkan mini iPad. Maksimal pembelian satu orang hanya dua unit.
Meskipun perusahaan memiliki preorder sebanyak 300 ribu dari salah satu penyedia ponsel terbesar di Cina, China Unicorn, penjualan iPhone belumlah bersepakat dengan China Mobile. Hal ini berarti Apple belum bisa meningkatkan pengiriman ke Cina meskipun pasar telepon pintar tumbuh subur di negeri tersebut. Di Cina sudah terdapat 290 juta pengguna telepon pintar dan akan bertambah dua kali lipat dalam 12 tahun ke depan.
Sebaliknya, harga saham Nokia mengalami peningkatan awal bulan ini setelah mengikat kesepakatan untuk menjual telepon pintar Lumia melalui China Mobile. Namun demikian China Mobile mengumumkan pada Maret pengguna iPhone yang terdaftar sudah mencapai 15 juta orang.
Apple dan Nokia saat ini tengah menghadapi persaingan dalam mendapatkan perangkat pendukung yang dibuat oleh perangkat lunak Google Android. Meskipun penjualan telepon pintar di cina sudah mencapai 90 persen, sebagian besar penggunanya terhubung ke layanan cina alih-alih Google.
Meskipun penjualan iPhone akan terus meningkat di Cina, analis memandang hal ini tidak akan bisa meningkatkan pangsa pasar. "Secara absolut peluncuran iPhone 5 akan menghasilkan penjualan yang kuat untuk Apple di Cina," ujar analis konsultan teknologi global Ovum, Shiv Putcha, seperti dilansir laman Reuters, Sabtu (15/12).
Peter Misek dari Jefferies mengatakan akan menurunkan pengapalan iPhone untuk kuartal pertama 2013. Hal ini tampaknya telah membantu penurunan saham Apple yang kehilangan seperempat keuntungan mereka sejak September. Pada 21 September perusahaan mencapai keuntungan tertinggi yaitu 705,07 dolar AS.
Analis UBS Research, Steven Milunovich, mengatakan ia tidak melihat iPhone 5 akan berkembang di Cina seperti halnya iPhone 4s. Broker telah memotong target harga untuk saham Apple menjadi 700 dolar AS, turun secara substansial dari 780 dolar AS, dengan harapan penurunan penjualan iPhone pada kuartal pertama 2013.