EKBIS.CO, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) mata uang rupiah terhadap dolar AS bergerak melemah pada Rabu (23/1) pagi sebesar 20 poin setelah mengalami peningkatan cukup signifikan. Kurs mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta pagi tadi bergerak melemah sebesar 20 poin menjadi Rp 9.630 dibanding posisi sebelumnya Rp 9.610 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah bergerak melemah setelah pada hari sebelumnya cenderung menguat cukup baik," kata pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova di Jakarta, Rabu (23/1).
Menurutnya, pelemahan nilai tukar rupiah juga dipicu dari perusahaan domestik yang tengah menganggarkan dana belanja modal terutama pembelian bahan baku impor di awal tahun. Kondisi, terang Rully, membuat permintaan dolar AS cukup tinggi di dalam negeri seiring kebutuhan perusahaan.
Meski demikian, dikatakan dia, pelemahan rupiah cenderung terbatas dipicu dari Bank Indonesia (BI) yang masih menjaga fluktuasi, selain itu BI juga mengatur pembelian dolar AS bagi BUMN.
Analis Trust Securities Reza Priyambada menambahkan, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan masih dapat melanjutkan pergerakan positif setelah nilai tukar yen Jepang terus bergerak menguat paska sidang bank sentral jepang (BoJ).
"BoJ memutuskan untuk menyetujui target inflasi Jepang di level dua persen tanpa adanya batasan waktu dan menetapkan target suku bunga di kisaran nol persen sampai 1,1 persen serta menunda sementara pembelian obligasi secara terbuka hingga tahun depan," katanya. N