EKBIS.CO, JAKARTA – Kepercayaan konsumen di Indonesia sempat menurun di kuartal keempat. Survei Global Consumer Confidene Index dari Nielsen memperlihatkan pada kuartal keempat 2012, indeks kenyamanan di Indonesia di angka 117, turun dua poin dibandingkan kuartal ketiga.
Survei ini dilakukan dengan mengambil sampel 29 ribu konsumen online di 58 negara. Negara yang disurvei antara lain seluruh Asia Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Utara.
Managing Director Nielsen Indonesia Catherine Eddy mengatakan, meskipun indeks kepercayaan diri konsumen turun dua poin, konsumen di Indonesia termasuk dalam tiga negara paling optimistis diantara 58 negara yang disurvei. Berdasarkan survei, konsumen India menduduki posisi paling tinggi dengan indeks 121, diikuti Filipina dengan indeks 119.
“Secara keseluruhan optimisme menurun di delapan dari 14 negara di Asia Pasifik pada kuartal keempat. Tapi, untuk Asia Pasifik mencatat skor kepercayaan konsumen yang paling tinggi,” ujar Eddy, Rabu (6/2).
Analisis Nielsen juga mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia memiliki semangat tinggi untuk berinvestasi dan meningkatkan kekayaan. Sebanyak 74 persen konsumen online di Indonesia cenderung menginvestasikan dana ke dalam tabungan. Angka ini meningkat satu poin dibandingkan kuartal sebelumnya. Angka ini sekaligus 20 poin lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara di Asia Pasifik.
Sebanyak 30 persen konsumen Indonesia memilih untuk investasi saham atau reksa dana, 19 persen memilih investasi untuk dana pensiun. Sekitar 35 persen konsumen online Indonesia menggunakan sebagian dana cadangannya untuk liburan dan jalan-jalan. Kondisi ini kata dia menjadi pertanda yang cukup baik mengingat hanya dua persen konsumen online yang mengaku tidka memiliki dana cadangan.
“Konsumen Indonesia tercatatat sebagai penabung yang baik dengan menyimpan kelebihan dana dalam bentuk tabungan di bank, investasi maupun dana pensiun,” ujar dia.