EKBIS.CO, LONDON -- Pengecer makanan di Inggris diwajibkan melakukan tes pada semua produk daging sapi olahan. Hal itu dilakukan setelah produk lasagna Findus di Inggris mengandung daging kuda 100 persen.
Badan Standar Makanan atau the Food Standards Agency (FSA), memerintahkan tes tersebut. Mereka mengatakan kontaminasi daging tersebut sangat mungkin menjadi tindakan kriminal. Meski tidak ada risiko kesehatan, namun, FSA mengatakan situasi tersebut mengerikan.
Findus telah meminta maaf kepada pelanggannya. Mereka juga menarik makanan dari penjualan. Findus merupakan perusahaan terakhir yang masuk dalam kontroversi seputar kontaminasi produk daging. Kontroversi tersebut sampai melibatkan perusahaan-perusahaan di Inggris, Republik Irlandia, Polandia, dan Prancis.
Produk yang ditawarkan Findus dipasok pihak ketiga dari Prancis. Produk lasangna daging sapi yang mereka jual dinilai tidak sesuai dengan spesifikasi.
"Saya harus mengatakan dua kasus kontaminasi yang kami lihat, menunjukkan ini sangat mungkin menjadi tindakan kriminal dan penipuan," ungkap Direktur Eksekutif FSA, Catherine Brown, seperti dikutip BBC, Jumat (8/2).
Badan itu memerintahkan Findus memeriksa kontaminasi daging dengan obat hewan, fenilbutazon. "Hewan yang diobati degan fenilbutazon tidak diizinkan untuk dikonsumsi karena dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia," ungkapnya.
Findus telah menarik produk lasagna daging sapi dalam ukuran 320-500 gram. FSA mengatakan pihaknya telah menguji 18 produk Lasagna daging sapi Findus. Mereka menemukan 11 makanan yang mengandung antara 60-100 persen daging kuda.