Senin 11 Feb 2013 10:47 WIB

Konsumen Indonesia Makin Gemar Bertransaksi Elektronik

Red: Nidia Zuraya
Kartu kredit, ilustrasi
Foto: rbumiya.blogspot.com
Kartu kredit, ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA – Konsumen di Indonesia kini mulai menggantungkan kebutuhannya pada pembayaran elektronik. Hal tersebut terungkap dalam hasil survei Visa mengenai Global Payments Tracker (GPT) tahun 2012.

GPT 2012 menunjukkan bahwa di Indonesia, dari total titik-titik tempat transaksi dilakukan (points of sale / POS) sekitar 57 persen transaksi tiap bulannya dilakukan menggunakan kartu debit. Sementara 83 persen transaksi dilakukan menggunakan kartu kredit.

Meskipun penggunaan kartu sebagai alat pembayaran cenderung meningkat, uang tunai tetap menjadi metode utama untuk melakukan pembayaran yaitu sebesar 84 persen dibandingkan penggunaan kartu, yang menunjukkan peluang pertumbuhan yang kuat di Indonesia. GPT 2012 juga menunjukkan bahwa di Indonesia, lebih dari 25 persen konsumen memiliki kartu debit dan 2 persen konsumen memiliki kartu kredit.

Meskipun kepemilikan kartu di Indonesia masih rendah karena masyarakat masih cenderung bergantung pada uang tunai, konsumen kini telah mulai memilih kartu debit sebagai alat pembayaran. Hal ini disebabkan oleh motivasi mereka dibalik penggunaan kartu debit yaitu kontrol keuangan (30 persen) dan menghindari membawa uang tunai (17 persen). Konsumen seringkali menggunakan kartu debit untuk pembelanjaan di hypermarket atau supermarket dan department store.

“Konsumen di Indonesia kini telah mulai menggunakan kartu sebagai alat pembayaran. Meskipun banyak transaksi yang masih bergantung pada uang tunai, konsumen telah mulai menyadari aspek keamanan, kenyamanan, dan kontrol keuangan yang ditawarkan oleh penggunaan kartu,” kata Ellyana Fuad, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia kepada ROL, Senin (11/2).

Menurut Ellyana, walaupun pembangunan infrastruktur finansial di setiap negara berada dalam tahap yang berbeda-beda, kecenderungan penggunaan pembayaran elektronik secara global meningkat.

Sementara itu dari keseluruhan kartu yang ada, Visa merupakan kartu pembayaran paling dikenal dengan rata-rata 35 persen pembelanjaan dilakukan dengan kartu debit Visa dan 64 persen pembelanjaan dilakukan dengan kartu kredit Visa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement