EKBIS.CO, JAKARTA -- DPR telah memberikan lampu hijau bagi anak usaha PT Semen Indonesia Tbk, PT Semen Baturaja, untuk melakukan initial public offering (IPO). Perseroan diperbolehkan melepas sebesar 35 persen sahamnya.
Kepala Bagian Pengembangan Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Lucky Bayu Purnomo mengatakan prospek saham Baturaja cukup menarik. Investor dapat melihat industri sejenis seperti Indocement, Holcim, dan Semen Indonesia yang pertumbuhannya cukup bagus setelah IPO. "Terutama dengan adanya program percepatan pembangunan nasional," kata Lucky di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (12/2).
Menurut Lucky, Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) akan mendorong industri manufaktur Indonesia. Industri ini dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur yang tengah digenjot pemerintah seperti pembangunan jalan, bandara, dan pelabuhan. Kebutuhan semen dan baja untuk proyek infrastruktur sangat tinggi.
Tahun ini ia menilai sektor properti akan tumbuh dengan baik. Sampai saat ini sektor properti masih mendominasi pergerakan pasar.
Sektor infrastruktur juga harus menjadi perhatian karena tingginya kebutuhan infrastruktur di Indonesia. Saham yang direkomendasikan adalah milik PT Adhi Karya Tbk dan PT Wijaya Karya Tbk. "Untuk industri dasar bisa membeli PT Holcim Tbk dan PT Semen Indonesia Tbk," kata Lucky.
Rapat internal Komisi XI akhirnya memberikan lampu hijau bagi PT Semen Baturaja untuk melantai di bursa. Komisi XI memperbolehkan anak usaha ini melakukan IPO dengan beberapa syarat.
Salah satu syarat yang diminta adalah Kementerian BUMN dan direksi Baturaja harus memberikan penjelasan yang jelas terkait rencana bisnis perusahaan ke depan. Beberapa kali DPR menagih rencana ini tidak juga dipenuhi perseroan.