EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk (bjb) membidik porsi dana pihak ketiga (DPK) dari tabungan di atas Rp 10 triliun tahun ini. Direktur Utama bjb, Bien Subiantoro, menyatakan serapan tabungan hingga akhir 2012 diperkirakan menembus angka Rp 8,8 triliun.
Jumlah tersebut lebih tinggi dari serapan tabungan pada akhir 2011 yang hanya enam triliun Rupiah. Oleh karenanya, perusahaan agresif meningkatkan jumlah penabung baru. "Jumlah tambahan penabung atau rekening tabungan di bjb tumbuh dari 800 ribu akun akhir tahun lalu menjadi 1,5 juta akun hingga saat ini," kata Bien dijumpai Republika di Jakarta, Jumat (15/2).
Jumlah penabung di bjb tumbuh 100 persen, dari 1,7 juta akun pada 2011 menjadi 2,5 juta akun pada 2012. Salah satu cara bjb menambah jumlah penabungnya adalah meningkatkan iklan dan gelaran even pada sejumlah kota.
Bien mencontohkan dari aktivitas sepeda santai (fun bike) saja, jumlah penabung baru BJB rata-rata bertambah dua ribu orang. Hal inilah faktor yang mendorong peningkatan signifikan jumlah penabung bjb.
Di luar negeri, bank yang dulunya Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Barat itu juga melebarkan sayap melalui BJB quickcash yang menggandeng negara-negara tetangga, seperti Hong Kong, Malaysia, dan Taiwan. "Kami akan selesaikan prosesnya dengan tiga negara itu dalam dua hingga tiga bulan ini," ujar Bien.
Skemanya, BJB akan membukakan tabungan Warga Negara Indonesia (WNI), khususnya TKI, yang ada di sana. BJB Quickcas bukan hanya layanan dalam pengiriman uang (remitansi), tapi juga layanan membuka tabungan.
Konsepnya, rekening TKI dibooking di luar negeri, namun tabungan mereka terdaftar di Jakarta. Mereka bisa menabung dari luar negeri. Bien melihat banyak TKI di luar negeri yang justru mendapatkan kredit dari lembaga leasing yang berbunga tinggi. Layanan Quickcash akan sangat membantu transaksi keuangan TKI.