Kamis 07 Mar 2013 12:31 WIB

Pemerintah Resmikan Tujuh Proyek Pembangkit Listrik

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: A.Syalaby Ichsan
Petugas PLTU memeriksa kondisi pembangkit listrik.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petugas PLTU memeriksa kondisi pembangkit listrik.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah meresmikan beroperasinya tujuh proyek pembangkit listrik di Sulawesi. Peresmian tersebut diharapkan dapat meningkatkan elektrifikasi nasional.

PLTU Amurang (2x25 megawatt), PLTU Kendari Unit 2 (10 MW), PLTP Lahendong IV (20 MW), PLTMH Tomini II (2x1 MW), PLTS Miangas (85 kilowatt peak), PLTS Bunaken (335 kWp), serta PLTS Marampit (125 kWp)

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan elektrifikasi tiap tahun.  "Apalagi energi listrik memiliki peran untuk mendorong ekonomi baik regional maupun nasional," ujarnya, Kamis (7/3). 

Karenanya, pertumbuhan permintaan pasokan listrik yang tinggi maka harus diikuti oleh penambahan kapasitas pembangkit. Ia menuturkan pembangunan tujuh pembangkit ini juga terkait dengan program pembangunan pembangkit 10 ribu megawatt (fast track program/FTP) yang sudah dilakukan pemerintah.

Sementara itu, Plh Kepala Biro Hukum dan Humas Kementerian ESDM Agus Salim mengatakan pembangunan PLTU ini akan menekan konsumsi bahan bakar minyak (BBM). "PLTU Amurang bakal menghemat Rp 854 miliar per tahun," ujarnya. 

PLTU Kendari Unit 2 juga diperkirakan bisa menghemat penggunaan BBM sekitar Rp 482 miliar per tahun. Sedangkan PLTP Lahendong IV bisa menghemat biaya pembangkit listrik hingga Rp 840 miliar per tahun.

Sementara pembangunan PLTS PLTS Miangas, PLTS Bunaken dan PLTS Marampit juga bisa menghemat penggunaan BBM hingga Rp 987 juta per tahun. Begitu juga PLTS Bunaken juga diperkirakan bisa menghemat biaya pembangkitan listrik hingga Rp 2,1 miliar per tahun.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement