EKBIS.CO, JAKARTA - PT Pupuk Iskandar Muda resmi mendapatkan gas dengan metode swap (pengalihan) dari Blok Tangguh, Papua. Perusahaan pupuk yang berbasis di Aceh ini akan mendapatkan enam kargo gas alam cair (liquified natural gas/LNG) guna memenuhi kebutuhan pembuatan pupuk pabrik tersebut.
Menurut Deputi Pengendalian Komersial Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi Widhyawan Prawiraatmadja penandatanganan telah dilakukan 26 Maret lalu. "Lima dari enam kargo LNG bakal dikirimkan selama 2013 ini," tegasnya, Kamis (28/3).
Dengan mekanisme swap, Kilang LNG Arun akan mengalihkan alokasi gas yang seharusnya ke pembeli Kogas kepada PIM melalui pipa. "Jadi walaupun PIM tidak mempunyai fasilitas penerima LNG tetapi gas dari Tangguh sudah dapat dimanfaatkan untuk kepentingan konsumen," jelasnya lagi. Meski begitu, Kogas akan tetap mendapat alokasi gas yang sama. Di mana gas dari Tangguh berupa LNG, yang sebelumnya untuk eks Sempra, akan langsung dikapalkan ke Kogas.
Penjualan kargo perdana sekitar 24 juta dolar AS. Bila setiap kargo dibeli dengan harga 24 juta dolar AS, maka harga gas per MMBTU dihargai sebesar 8,5 dolar AS.
Pemerintah mengatur pasokan gas untuk FSRU Jawa Barat dan sejumlah FSRU yang segera beroperasi 2014. Untuk FSRU Jawa Barat misalnya dari 2013 hingga 2025 nanti, pasokan gas bakal sebanyak 27 kargo per tahun. Sedangkan untuk FSRU Jawa Tengah, pasokan gas bakal bervariasi yakni enam kargo di 2012, 16 kargo per tahun dari 2016 hingga 2018, 22 kargo per tahun dari 2019 sampai 2022, 16 kargo di 2023, dan delapan kargo per tahun dari 2024 sampai 2025.