EKBIS.CO, JAKARTA -- Lambannya pemeritah memutuskan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi membuat subsidi energi di Tanah Air membengkak. Di hari ke 102 di 2013 alias hari ini, Jumat (12/4), dana yang hilang dari subsidi BBM mencapai Rp 92 triliun.
Hal ini diungkapkan oleh pengamat BUMN dan energi Said Didu. "Bahkan dengan realisisasi subsidi BBM dan listrik sekitar Rp 325-350 triliun, per hari dana yang habis Rp 820-850 miliar per hari," kata dia.
Karenanya, Said meminta pemerintah segera menaikkan harga BBM bersubsidi. Ini penting untuk memangkas disparitas harga bahan bakar subsidi dan nonsubsidi.
Lagipula di beberapa wilayah, harga BBM bersubsidi di pasar memang sudah dibeli masyarakat dengan harga keekonomian. "Di Sulawesi Tenggara bahkan Rp 6.000 hingga 7.500 per liter," ujar Said.
Meski demikian, pembatasan juga tetap harus dilakukan. Ia berujar harus ada kombinasi antara aturan kenaikan harga dan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi di kota-kota besar.
"Meski dibatasi di kota besar, tambahan kuota justru harus diberi di daerah-daerah terpencil," katanya. Dana penghematan subsidi juga wajib disalurkan kepada rakyat miskin.