EKBIS.CO, JAKARTA -- Produksi minyak nasional mulai naik. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi minyak di kuartal pertama 2013 ini sudah mencapai 830.900 barel per hari (bph).
Terjadi kenaikan signifikan bila dibandingkan produksi Desember 2012 lalu (year to date) yang hanya sebesar 825 ribu bph. "Bahkan hari ini, sudah mencapai 840 ribu bph," kata Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, Jumat (19/4).
Komitmen kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk menahan laju penurunan produksi di titik nol persen (zero decline) menjadi alasan. Beberapa tahun terakhir, laju penurunan produksi bahkan mencapai 15 persen.
ConocoPhillips misalnya mampu menggenjot produksi 20 persen di atas program kerja dan anggaran (WP&B). Dalam tiga bulan pertama, ConocoPhillips Indonesia mencatat produksi minyak sebesar 36.084 bph, dari target WP&B sebesar 30.100 bph.
VICO Indonesia juga mampu meningkatkan produksi enam persen di atas target. VICO mencatat produksi minyak sebesar 14.661 bph, dari target WP&B sebesar 13.800 bph.
CNOOC SES Ltd dan PHE ONWJ juga mampu meningkatkan produksi masing-masing lima dan empat persen di atas target. CNOOC SES Ltd mencatat produksi 35.469 bph, dari target 33.488 bph sedangkan PHE ONWJ berhasil mencapai 37.918 bph, dari target 36.406 bph.
Total E&P Indonesia juga meningkatkan produksi dua persen di atas target.Total E&P Indonesie mencatat produksi minyak sebesar 69.627 bph, dari target sebesar 67.990 bph. Mobil Cepu Ltd juga berhasil memenuhi target yang telah disepakati didalam WP&B. Mobil Cepu Ltd mencatat produksi sebesar 24.580 bph dari target 24.452 bph.
“Kami berharap pencapaian target produksi pada kuartal berikutnya hingga akhir tahun tidak lebih rendah dari yang direncanakan," jelasnya. SKK Migas akan meminta KKKS mengidentifikasi hambatan operasi.
KKKS juga diminta membuat rencana tindak lanjut upaya meningkatkan kinerja sistem aliran fluida produksi migas. "Kami pun meminta mereka melakukan upaya strategis melalui kegiatan pemboran, work over dan well services guna menahan laju penurunan produksi dan atau meningkatkan produksi eksisting," jelasnya.