EKBIS.CO, JAKARTA -- Kinerja PT Astra International Tbk dan anak perusahaannya pada kuartal pertama tahun 2013 mengalami sedikit penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih Astra turun tujuh persen menjadi Rp 4,3 triliun.
Pendapatan bersih Astra kuartal pertama naik satu persen menjadi Rp 46,7 triliun. Keuntungan Astra dipengaruhi oleh kenaikan biaya tenaga kerja, melemahnya harga komoditas.
"Persaingan di industri otomotif serta dampak dari peraturan uang muka minimum pada pembiayaan otomotif syariah memberikan dampak terhadap kinerja Astra,” ungkap Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto dalam siaran persnya, Rabu (24/4).
Kegiatan Grup Astra fokus kepada enam lini bisnis inti, yaitu Divisi Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, serta Teknologi.
Divisi Otomotif membukukan penurunan laba bersih sebesar 10 persen menjadi Rp 2,2 triliun. Sementara, laba bersih Divisi Jasa Keuangan mengalami kenaikan 23 persen menjadi Rp 1 triliun.
Kemudian Laba bersih Divisi Alat Berat dan Pertambangan turun cukup signifikan sebesar 26 persen menjadi Rp 0,7 triliun. Divisi Agribisnis juga membukukan penurunan laba bersih sebesar 6 persen menjadi 300 miliar.
Laba bersih Divisi Infrastruktur dan Logistik turun sebesar 19 persen menjadi Rp 124 miliar. Laba bersih Divisi Teknologi dan Informasi sebesar Rp 20 miliar atau turun 22 persen dibandingkan kuartal pertama 2012.