EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat laba bersih triwulan I 2013 sebesar Rp 2,9 triliun, meningkat 25,5 persen dari Rp 2,3 triliun pada periode yang sama 2012.
Pendapatan operasional BCA (total pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya meningkat 23,0 persen menjadi Rp 7,7 triliun pada triwulan I 2013, dari Rp 6,2 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Semakin meningkatnya kontribusi portofolio kredit terhadap total aset produktif serta rendahnya tingkat biaya bunga (cost of fund) telah mendorong peningkatan marjin bunga bersih (NIM) sebesar 66 basis point menjadi 5,9 persen.
“BCA berhasil membukukan kinerja bisnis yang memuaskan didukung oleh pertumbuhan yang solid dalam aktivitas penyaluran kredit dengan kualitas aset yang tetap terjaga," ujar Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja dalam keterangan tertulis, Selasa (30/4).
Total portofolio kredit tercatat sebesar Rp 265,0 triliun pada akhir Maret 2013, meningkat 26,7 persen dibandingkan Rp 209,2 triliun pada Maret 2012. Kredit Komersial dan UKM tumbuh 30,2 persen menjadi Rp 105,7 triliun. Kredit Konsumer, yang ditopang oleh kinerja Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), meningkat 34,4 persen menjadi
Rp 71,7 triliun pada Maret 2013.
KPR naik 43,1 persen atau Rp 13,2 triliun menjadi Rp 43,7 triliun. KKB tumbuh 21,4 persen menjadi Rp 21,7 triliun pada Maret 2013 dari Rp 17,9 triliun pada posisi tahun sebelumnya.
Sementara itu, kredit Korporasi tumbuh 17,2 persen menjadi Rp 87,6 triliun pada akhir Maret 2013. Pertumbuhan itu didukung dengan permintaan yang tinggi pada segmen Transportasi dan Logistik, Pembangkit Listrik serta Distributor, Retailer dan Toserba.
Sejalan dengan tingginya pertumbuhan kredit, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) berada pada level 71,1 persen pada Maret 2013, meningkat dari 61,6 persen pada Maret 2012. Rasio kredit bermasalah (NPL) per Maret 2013 tetap terjaga pada tingkat yang rendah sebesar 0,4 persen dengan rasio cadangan terhadap kredit bermasalah tercatat sebesar 398,9 persen.
Pertumbuhan dana rekening transaksi (dana giro dan tabungan atau CASA) mendorong peningkatan dana pihak ketiga. Dana CASA (current account saving account) mencapai Rp 298,5 triliun, meningkat 15,9 persen dari Maret 2012, yang mendukung pertumbuhan keseluruhan dana pihak ketiga sebesar 9,8 persen menjadi Rp 367,9 triliun pada Maret 2013.
Saldo CASA berkontribusi lebih dari 80 persen. terhadap total dana pihak ketiga. Dana giro dan tabungan tumbuh menjadi Rp 92,2 triliun dan Rp 206,3 triliun, masing-masing meningkat 15,1 persen dan 16,3 persen. Dana deposito turun 10,7 persen menjadi Rp 69,4 triliun seiring dengan kebijakan penurunan suku bunga deposito di sepanjang tahun 2012.