EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk dan entitas anak usaha membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 11,1 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 26,9 triliun pada semester I 2024. Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh ekspansi pembiayaan serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.
“Kredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun UMKM. Peningkatan juga terjadi di segmen kredit konsumer, ditopang pelaksanaan BCA Expoversary 2024,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (24/7/2024).
Secara keseluruhan, total penyaluran kredit BCA dan entitas anak tumbuh kredit sebesar 15,5 persen yoy menjadi Rp 850 triliun per Juni 2024. Menurut perseroan, pertumbuhan total kredit tersebut berada di atas rata-rata industri.
Adapun rasio loan at risk (LAR) tercatat sebesar 6,4 persen pada semester I 2024, turun dibandingkan angka setahun lalu yaitu 9 persen. Rasio kredit bermasalah (NPL) berada di angka 2,2 persen.
Kemudian, rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang memadai, masing-masing sebesar 190,2 persen dan 71,2 persen.
Dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 5 persen yoy menyentuh Rp 1.125 triliun. Perseroan mencatat, dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi 82 persen lebih dari total DPK, tumbuh 5,8 persen mencapai Rp 915 triliun.
Solidnya pertumbuhan CASA, catat perseroan, selaras dengan total frekuensi transaksi BCA yang naik 21 persen yoy mencapai 17 miliar pada semester I 2024, tumbuh empat kali lipat dalam lima tahun terakhir.
Sejalan dengan solidnya kinerja penyaluran kredit dan pendanaan, BCA mempertahankan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) pada semester I 2024 sebesar 7,9 persen yoy, mencapai Rp 39,9 triliun.
Pendapatan selain bunga naik 12,1 persen yoy menjadi Rp 12,4 triliun. Total pendapatan operasional mencapai Rp 52,4 triliun, naik 8,9 persen yoy. Peningkatan kualitas aset diiringi turunnya biaya provisi BCA hingga 6,8 persen yoy.