EKBIS.CO, JAKARTA -- Perusahaan teknologi dan bahan baku khusus kimia asal Amerika Serikat (AS), Celanese Corporation, akan membangun pabrik etanol di Indonesia sebesar 2,2 hingga 2,5 miliar dolar AS.
"Pabriknya direncanakan dibangun di Palembang atau Bontang dengan membutuhkan lahan sebesar 150 hingga 200 hektare," ujar Direktur Industri Kimia Dasar Kementerian Perindustrian Tony Tanduk saat ditemui di Jakarta, Jumat (3/5).
Menurut Tony, pembangunan pabrik tersebut diperkirakan memakan waktu antara dua hingga tiga tahun. Kalau sudah siap lahannya maka tahun ini akan dibuat perencanaan segala hal untuk merealisasikan pembangunan pabrik tersebut.
Ia mengatakan proyek ini merupakan tahapan gasifikasi batu bara yang mengolah etanol menjadi metanol dan sangat diperlukan untuk bahan bakar dan industri kimia. "Kalau dibangun di Palembang, Celanese direncanakan akan menggandeng PT Pertamina (Persero) dan menghasilkan 1 hingga 1,1 juta ton etanol per tahun," ujarnya.
Menurut dia, satu pabrik memerlukan lebih dari 4 hingga 5 juta ton batu bara per tahun. Kapastitas satu pabrik bisa menghasilkan 1 hingga 1,1 juta ton etanol per tahun atau ekuivalen 1,3 miliar liter per tahun. Ia mengungkapkan pengembangan proyek bahan bakar sintesis etanol dengan teknologi mutakhir itu akan menghasilkan bahan baku plastik, campuran BBM, dan bahan bakar.
Hal senada juga diungkapkan, Menteri Perindustrian, MS Hidayat. Menurut Hidayat, Celanese akan merealisasikan investasinya pada tahun ini dengan mendirikan pabrik etanol di Palembang atau Bontang. "Investasinya diperkirakan menyentuh 2,2 hingga 2,5 miliar dolar AS dan pemerintah akan memberikan insentif pengurangan pajak berupa tax holiday," ujar dia.