Kamis 30 Jun 2016 00:15 WIB

Investor AS Berminat Beri Modal Perusahaan Startup Indonesia

Red: Nur Aini
Startup. Ilustrasi
Foto: expertbeacon.com
Startup. Ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat perusahaan Amerika Serikat yang bergerak di bidang permodalan (venture capital) yang berminat untuk mendanai berbagai proyek usaha pemula atau startup Indonesia.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan minat investasi tersebut menambah optimistis akan prospek pengembangan ekonomi digital di Indonesia. "Mereka menyadari besarnya potensi yang ada. Pada tahun 2030, sektor ekonomi digital di Indonesia bernilai 130 miliar dolar AS," katanya dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (29/6).

Menurut Franky, langkah untuk mengembangkan usaha tersebut positif terhadap rencana pengembangan ekonomi digital di tanah air. "Semakin banyak yang mendukung start-up akan semakin positif bagi bidang usaha yang sedang tumbuh tersebut," katanya.

Franky menyampaikan bahwa selain perusahaan venture capital, beberapa perusahaan lain juga menyatakan minat di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah perusahaan desain furnitur, produsen alas kaki dan perbankan yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.

Sebelumnya, dalam kunjungan kerja ke San Fransisco, AS, Franky memaparkan perkembangan investasi AS di Indonesia, kemudahan investasi dan juga perbaikan dan terobosan yang telah dilakukan pemerintah Indonesia, diantaranya yaitu Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), online licensing, layanan inbestasi 3 jam, kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK) dan BKPM smart phone application.

Amerika Serikat tergolong negara prioritas pemasaran investasi, dari data yang dimiliki oleh BKPM pada 2015, nilai realisasi investasi AS mencapai 893 juta dolar AS, terdiri dari 261 proyek dengan didominasi oleh sektor-sektor pertambangan. Dari sisi komitmen, tercatat masuknya komitmen investasi senilai 4,8 miliar dolar AS dari 76 proyek.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement