EKBIS.CO, JAKARTA -- Analis mata uang berpendapat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi menembus angka Rp 10 ribu. Sebelumnya, Institute for Development of Economic and Finance (Indef) mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa saja menembus Rp 10 ribu pada 2013 karena kecenderungan kurs yang terdepresiasi.
"Potensi pelemahan rupiah terjadi karena pasar kekeringan likuiditas. Banyak yang butuh dolar tapi tidak ada supply," ujar Pengamat Mata Uang, Farial Anwar, Senin (10/6).
Selain itu, neraca perdagangan juga mengalami defisit karena impor lebih besar daripada ekspor. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dilanda sentimen negatif. Ketidakpastian kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pun ikut mempengaruhi nilai tukar. "Pemerintah itu NATO (No Action Talk Only)," kata Farial.
Walaupun rupiah berpotensi menembus angka Rp 10 ribu, Farial berharap hal tersebut tidak akan terjadi. Nilai tukar rupiah yang melemah tajam dapat membuat defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) membengkak karena utang luar negeri membengkak.
"Asumsi di APBN rupiah di kisaran Rp 9.600. Jika rupiah Rp 10 ribu, ada pembengkakan sebesar Rp 400 per satu dolar AS," ujarnya.
Bank Indonesia (BI) diharapkan dapat melakukan intervensi. Namun imbasnya cadangan devisa akan menurun. Sebelumnya, Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan BI telah melakukan operasi moneter untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Cadangan devisa Indonesia per 31 Mei 2013 mengalami penurunan. Cadangan devisa tercatat turun sebesar 2,26 miliar dolar AS menjadi 105 miliar dolar AS dibanding posisi 30 April 2013 yang mencapai 107,26 miliar dolar AS.