Rabu 12 Jun 2013 22:14 WIB

Pemerintah Genjot Industri Pertahanan

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Petugas mempersiapkan alat-alat yang akan dipamerkan dalam pameran industri pertahanan International di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (6/11).    (Yasin Habibi)
Petugas mempersiapkan alat-alat yang akan dipamerkan dalam pameran industri pertahanan International di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (6/11). (Yasin Habibi)

EKBIS.CO, JAKARTA —Pemerintah memiliki rencana serius untuk mengembangkan proyek nasional di bidang industri pertahanan. Harapannya, program ini tidak saja mempercepat modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI, tetapi juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro menuturkan, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) menggelar sidang ke-9 pada Selasa (11/6) lalu.

Sidang salah satunya membahas tentang perkembangan alih teknologi kapal selam dan program pengadaan pesawat tempur.

Purnomo yang juga menjabat Ketua KKIP menjelaskan, pemerintah RI telah menjalin kerja sama dengan Korea Selatan terkait pembangunan tiga unit kapal selam untuk penguatan TNI AL.

Satu di antaranya direncanakan akan dibuat di Indonesia. Untuk itu, pemerintah kini tengah mempersiapkan segala infrastruktur yang dibutuhkan oleh PT PAL di Surabaya, sebagai BUMN yang menjalankan kebijakan ini nantinya.

“Indonesia saat ini hanya mempunyai dua unit kapal selam. Jumlah ini masih sangat minim untuk mendukung pertahanan laut kita,” tutur Purnomo.

Ia memperkirakan, pembuatan kapal selam Indonesia yang ketiga dapat dimulai dalam waktu satu atau dua tahun ke depan. 

Dengan begitu, tidak tertutup kemungkinan nantinya Indonesia bisa memasarkan kapal selam buatan dalam negeri ke negara-negara lain.

“Sebelumnya, kita juga berhasil memasarkan senapan serbu jenis SS1 dan SS2 buatan PT Pindad kepada sejumlah negara, terutama negara-negara tentangga,” aku Purnomo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement