EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah meresmikan enam kantor cabang. Langkah ini sebagai upaya pengembangan bisnis penjaminan pembiayaan syariah.
Keenam kantor cabang mulai beroperasi pada 1 Juli 2013. Berada di enam kota, yakni Jakarta yang mencakup wilayah Jabodetabek dan Banten, Surabaya yang mencakup wilayah Indonesia Timur, Semarang mencakup wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, Bandung mencakuup wilayah Jawa Barat, Banjarmasin mencakup wilayah Kalimantan, dan Medan mencakup wilayah Sumatra dan Kepulauan Riau. Keenam kota tersebut dipilih karena dipandang memiliki peluang pengembangan ekonomi syariah paling menjanjikan.
Direktur Utama Askrindo Syariah, Pribadi berharap kantor cabang mampu memberikan kontribusi baik bagi kemajuan Askrindo Syariah. "Diharap bisa bekerja dengan kinerja terbaik dengan menyumbang keuntungan," ujarnya di Kantor Pusat Askrindo Syariah, Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/6).
Setiap kantor cabang ditargetkan memperoleh ujrah kafalah bruto rata-rata Rp 40 miliar hingga Rp 60 miliar hingga akhir 2013. Askrindo Syariah berencana membuka kantor cabang lagi di lain di kota. Namun Pribadi belum memastikan dimana dan kapan penambahan kantor cabang dilakukan. "Nanti kita lihat perkembangan situasinya," kata dia.
Askrindo Syariah yang merupakan anak dari PT Askrindo (Persero) ini hendak memperkuat bisnis yang disiapkan Askrindo untuk jangka waktu hingg 2017. Pribadi berharap dapat Askrindo Syariah mampu menjaga amanah kesyariahan sehingga bisa berinovasi dan menjaga integritasnya. "Kantor pusat siap mendukung perjuangan di kantor-kantor cabang. Kami juga mohon pada pemegang saham, dalam hal ini Askrindo untuk terus support," ucap Pribadi.
Komisaris Utama Askrindo Syariah, Totok Widya Kuntarto mengapresiasi langkah pembentukan kantor-kantor cabang. "Semoga selekasnya tumbuh besar, sehat dan dapat berkontribusi maksimal bagi perusahaan," ujarnya.
Totok mengimbau Askrindo Syariah baik pusat ataupun cabang mampu mengasah diri secara optimal. "Tidak ada batasan ruang untuk mengembangkan potensi, tapi jangan mengabaikan nilai luhur dan harus tetap berada dalam koridor kesyariahan," kata dia.
Syariah Authority Channeling (SAC) atau Kepala Cabang Askrindo Syariah Semarang, Adi Nugroho optimis mampu mencapai target yang ditentukan. "Target ujrah kafala Rp 40 miliar sampai akhir tahun," ucapnya.
Upaya Askrindo Syariah cabang Semarang untuk mencapai tersebut adalah memaksimalkan perjanjian kerjasma dengan lembaga keuangan syariah yang telah ada. Selain itu, cabang Semarang juga akan memperluas kerjasama dengan pihak yang belum bekerjasama. "Yang kami tawarkan adalah produk penjaminan pembiayaan, bank garansi dan transaksi perdagangan," kata Adi.
Menurutnya potensi ekonomi syariah cukup besar. Hal ini terlihat dari banyaknya lembaga keuangan syariah yang ada. "Baik bank syariah dan Baitul Maal wat Tamwiil (BMT) sudah ada. Semua yang berhubungan dengan ekonomi syariah sudah ada di Semarang," ucap Adi.
Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pula penyerahan elektronik sertifikat jaminan pembiayaan project financing kepada Bank BNI Syariah. Ini sebagai wujud pelaksanaan kerjasama kegiatan usaha masing-masing pihak yang saling menguntungkan.
Manajer Bisnis BNIS, Ahmad Junaedi berharap awalan kerjasama ini bisa menjadi pintu kerjasama berikutnya. Dengan begitu, BNI Syariah bisa gencar melakukan ekspansi pembiayaan. "Askrindo Syariah adalah mitra baru kami terutama dengan pembiayaan berpola //kafalah//," ujar Ahmad.