EKBIS.CO, JAKARTA -- Telah terlihat perubahan yang nyata pada pola belanja masyarakat Indonesia. Sejak tahun 2007, terjadi peningkatan jumlah konsumen yang belanja dengan menggunakan e-commerce.
Pengamat e-commerce, Andi S. Boediman memprediksi total sebanyak 19 juta transaksi dengan nilai Rp 5 triliun sepanjang tahun ini. "Ini hanya transaksi berupa barang, belum termasuk jasa, tiket pertunjukan dan lainnya," ujarnya saat ShopFair Kopdar Online Shop, di Jakarta, Kamis (4/7).
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang telah diputuskan pun diperkirakan tidak banyak berpengaruh untuk model transaksi online. Kebanyakan pedagang telah menyiapkan stok sehingga tidak perlu menaikkan harga barang ataupun ongkos kirim.
Secara umum, ada dua momen dimana terdapat lonjakan pembelian, yaitu saat Lebaran dan akhir tahun. Lebaran yang sebentar lagi datang, diperkirakan akan mendulang transaksi sebanyak empat kali lipat dari waktu normal, khususnya untuk jenis baju muslim.
"Dilihat dari perilaku konsumen, sebagian besar target penjualan digenapi di dua waktu tersebut," ujarnya.
Founder dan CEO Tokopedia, William Tanuwidjaya mengatakan belum terlihat kenaikan harga pada 20 ribu merchant yang bernaung di dalam tokopedia.com.
Ongkos kirim barang pun masih normal, belum ada kenaikan. Bahkan ia melihat semakin banyak yang mendaftarkan diri menjadi pedagang online. Pada akhirnya William melihat bahwa toko online tetap mampu menawarkan harga yang lebih murah dari toko fisik.
Konsumen juga makin menjamur karena tidak perlu mengeluarkan ongkos dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk sampai ke toko tujuan.
Faktor logistik menjadi salah satu faktor utama dalam merengkuh kepercayaan konsumen online. Pedagang dituntut untuk dapat menyajikan barang dengan segera ke meja konsumen. Model transaksi online membutuhkan agen transportasi andal untuk mendukung laju bisnisnya.
Investasi pada aspek ini akhirnya menjadi sangat penting. Para pelaku bisnis online tidak lagi bisa hanya fokus pada produk dan kegiatan pemasaran sebagai nilai jual mereka.
"Fasilitas dan kemudahan layanan pengiriman menjadi nilai lebih yang membedakan bisnis online dengan yang lain," ujar Vice President Sales & Marketing RPX Group, Andry Adiwinarso.
Selama menjalankan jasa layanan pengiriman, menurutnya ada empat kunci yang harus dipegang, yaitu kecepatan, kemudahan pengiriman, kemudahan akses dan keakuratan informasi. Dengan naiknya harga BBM, pihaknya dituntut untuk menghitung ulang biaya agar 4 kunci ini bisa tetap diterapkan.
Andry memperkirakan efek domino kenaikan BBM masih panjang. Namun pihaknya optimis tetap dapat menyajikan jasa terbaik tanpa menurunkan kualitas RPX yang telah dibangun sekian puluh tahun.
"Paling tidak kami tidak akan menaikkan harga sampai bulan-bulan bahagia berakhir (Lebaran)," ujarnya kepada Republika.
Data transaksi belanja online di Indonesia, pada 2012 sebanyak 12 juta transaksi online, pada 2013 (19 juta) dan pada 2014 (diperkirakan 28 juta)
Sementara total nilai transaksi pendapatan pada 2012 sebanyak 266 juta dolar Amerika, pada 2013 (478 juta dolar Amerika), pada 2014 (diperkirakan 776 juta dolar Amerika).