EKBIS.CO, SAN FRANCISCO -- Saham dua raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) jatuh pada penutupan perdagangan Nasdaq yang berakhir Jumat (19/7). Microsoft Corporation dan Google Inc kehilangan karisma setelah mengumumkan hasil kuartalan yang jauh dari ekspektasi.
Saham Microsoft Corporation jatuh hingga 11,4 persen menjadi 31,4 dolar AS. Hal ini didorong oleh jauhnya realisasi kuartal empat di tahun fiskal yang berakhir Juni 2013 milik perseroan dari perkiraan analis. Pemicunya adalah tidak lakunya tablet milik perseroan, Surface. Microsoft mengumumkan nilai tablet yang masih tersimpan di gudang mencapai 900 juta dolar AS.
"Meskipun hasil kuartal keempat dipengaruhi oleh penurunan di pasar personal computer (PC), kami terus melihat peningkatan permintaan di Office 365, Skype dan Xbox Live," ujar Direktur Keuangan Microsoft Amy Hood, seperti dilansir laman resmi Microsoft, Ahad (21/7).
Pendapatan divisi bisnis Microsoft tumbuh hanya tiga persen di sepanjang tahun fiskal dan 14 persen di tiga bulan terakhir. Sedangkan divisi Windows juga hanya tumbuh satu digit, lima persen. Microsoft telah merilis preview Windows 8.1, yang rencananya tersedia di pasar pada Agustus 2013. Seri baru Windows 8 ini diharapkan tidak sesial seri sebelumnya.
Microsoft mencatat pertumbuhan pendapatan secara keseluruhan sebesar 10 persen menjadi 19,9 miliar dolar AS. Namun ini jauh dari perkiraan sebelumnya yang diharapkan bisa mencapai 20,7 miliar dolar AS. Namun perusahaan tersebut berhasil membukukan laba bersih sebesar 4,97 miliar dolar AS, dibandingkan rugi bersih 492 juta dolar AS di periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu saham Google Inc ditutup melemah 3,8 persen di penutupan perdagangan Kamis (18/7). Hal ini disebabkan oleh tidak tercapainya target pendapatan Google yang seharusnya 14,42 miliar dolar AS. Realisasinya, Google hanya berhasil membukukan pendapatan senilai 11,1 miliar dolar AS atau 9,56 dolar AS per lembar saham.
"Google berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan 19 persen. Tingginya mobilitas menciptakan peluan besar bagi Google," ujar CEO Google Larry Page.