EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Semen Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 22,9 persen menjadi Rp 2,58 triliun di akhir semester pertama 2013. Pertumbuhan ini sejalan dengan perolehan pendapatan yang tercatat sebesar Rp 11,4 trilliun atau tumbuh 31,9 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan perseroan didukung oleh pertumbuhan penjualan yang meningkat 18,3 persen menjadi 12,23 juta ton. Sekitar 99,2 persen penjualan merupakan penjualan domestik. "Sisanya merupakan ekspor," kata Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto, Selasa (30/7).
Volume penjualan dalam negeri tercatat tumbuh 18 persen. Semen Indonesia mencatat kenaikan signifikan di penjualan luar negeri, yaitu mencapai 170 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu volume penjualan semen nasional tumbuh 7,5 persen menjadi 27,83 juta ton dibanding periode sebelumnya yang tercatat sebesar 25,89 juta ton. Hal ini berarti pertumbuhan perusahaan semen pelat merah ini melampaui pertumbuhan nasional. Peningkatan penjualan Semen Indonesia ini didukung oleh beroperasinya Pabrik Tuban IV dan Tonasa V. "Semakin solidnya sinergi khususnya di bidang marketing dan distribusi meningkatkan pangsa pasar menjadi 43,6 persen dari 40,9 persen.
Sekitar 95,53 persen pendapatan berasal dari dalam negeri, yaitu Rp 10,91 triliun. Nilai ini meningkat 26,42 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari pasar dalam negeri, komposisi pendapatan terbesar perseroan berasal dari wilayah Jawa, yaitu 52,43 persen. Sisanya berasal dari luar Jawa.
Selain mempertahankan dominasi di pasar dalam negeri, Semen Indonesia terus berupaya menggenjot penjualan ke pasar luar negeri, terutama negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Sepanjang Januari hingga Juni tahun ini, Semen Indonesia berhasil mencatatkan pendapatan di pasar luar negeri sebesar Rp 511,64 miliar.