EKBIS.CO, JAKARTA -- Lembaga keuangan syariah diharap dapat mengoptimalkan keunikannya sehingga mampu menjadi pilihan utama dalam melayani kebutuhan keuangan masyarakat. Keunikan tersebut dapat diwujudkan melalui aspek kemasan produk yang lebih beragam dan familiar bagi masyarakat serta strategi pemasaran jitu.
"Keunikan ini penting untuk mewujudkan market share signifikan keuangan syariah yang saat ini baru mendekati 5 persen," kata Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI), Mulya Siregar, Rabu (31/7) .
Mulya berujar perkembangan keuangan syariah cukup menggembirakan meski situasi keuangan dunia masih belum sepenuhnya pulih dari krisis keuangan. Perkembangan keuangan syariah tanah air menunjukkan perkembangan signifikan baik dari volume usaha, kelengkapan produk dan infrastruktur.
Dalam menangkap berbagai peluang dan perkembangan positif industri keuangan syariah nasional, BI bekerja sama dengan pelaku pasar agar keuangan syariah dapat tumbuh dan berkrontribusi dalam mengatasi permasalahan ekonomi nasional. Dia menyebut kebijakan keuangan syariah harus selaras dan sejalan dengan kebijakan pengembangan keuangan umum nasional. "Keuangan syariah harus memberikan kontribusi positif," ujarnya.
Sebagai salah satu upaya mengakselerasi pertumbuhan keuangan syariah nasional, saat ini digulirkan Gerakan Ekonomi Syariah (GRES!) yang dikoordinatori oleh Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES). Mulya berharap gerakan ini bisa membangun dan menciptakan promosi edukasi dan sosialisasi sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan keuangan syariah yang berujung pada peningkatan volume industri keuangan syariah tanah air.