Jumat 16 Aug 2013 10:37 WIB

Presiden: Indonesia Siap Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Nidia Zuraya
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan jelang peringatan kemerdekaan RI ke-67, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato kenegaraan jelang peringatan kemerdekaan RI ke-67, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/8).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pentingnya mengelola dan menjaga perekonomian nasional di tengah ketidakpastian perekonomian global.  Pesan tersebut merupakan salah satu dari empat pesan penting Presiden dalam Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke 68 di Ruang Sidang Paripurna MPR/DPR/DPD, Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (16/8).

Presiden mengatakan dalam forum ekonomi internasional seperti APEC maupun forum ekonomi multilateral seperti G-20, dirinya kerap ditanyakan resep sukses Indonesia bertahan dari krisis ekonomi global 2008-2009 silam.  "Saya menjawab pengelolaan ekonomi Indonesia mengedepankan prinsip kehati-hatian dengan ruang ekspansi yang terukur," kata Presiden.

Di negara-negara lain, aspek kehati-hatian dan ruang ekspansi kerap dipertentangkan.  Selain itu, kata Presiden, pembangunan ekonomi nasional juga ditopang oleh semakin baiknya iklim dunia usaha yang ditunjang oleh stabilitas politik.  "Ini juga tercermin dalam terjaganya kesehatan fiskal," ujar Presiden.

Terkait kondisi saat ini, Presiden membenarkan pembangunan ekonomi nasional yang dilakukan tengah menghadapi tantangan baru.  Ekonomi global sedang berada dalam kondisi tak menggembirakan.  Oleh karena itu, Presiden menyebut perlunya kebijakan ekonomi yang tepat dan terukur untuk merespon kondisi yang ada. 

Keberadaan Forum Stabilitas Sistem Keuangan (FSSK) pada saat krisis supreme mortgage 2008 lalu terbukti menjadi telah mampu menghindarkan Indonesia dari krisis.  Koordinasi sektor fiskal, moneter dan riil, kata Presiden, amatlah krusial.  "Kini dengan turut bergabungnya OJK (Otoritas Jasa Keuangan), kita siap hadapi gejolak dunia," ujar Presiden.

Sedangkan dari sisi perekonomian domestik, Presiden menyebut pemerintah terus mendorong inovasi, teknologi serta pemberian insentif.  Ruang fiskal juga terus diperbaiki dengan peningkatan infrastruktur, energi terbarukan dan lain-lain.  Perbaikan kinerja neraca transaksi berjalan juga menjadi komitmen pemerintah.  "Kita optimistis kesiapan menghadapi gejolak eksternal lebih baik lagi," kata Presiden.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement