EKBIS.CO, JAKARTA -- Mata uang rupiah kembali berada dalam area negatif atau melemah sebesar 115 poin pada Jumat sore menyusul masih minimnya sentimen positif di pasar uang domestik.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore bergerak melemah sebesar 115 poin menjadi Rp 10.975 dibanding sebelumnya di posisi Rp 10.860 per dolar AS.
"Rupiah masih tetap berada dalam area pelemahan. Meskipun banyak pelaku pasar yang kian mengkhawatirkan tren ini," kata Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (23/8).
Meski demikian, ia mengatakan sebagian komentar menganggap pelemahan nilai tukar terhadap dolar AS masih dalam level yang cukup aman.
"Namun, hasil sementara dari pertemuan The Fed pada Rabu (21/8) lalu yang mengindikasikan akan berlakunya pengurangan stimulus The Fed akan membuat rupiah keluar dari tren penurunan," ujar Reza.
Analis pasar uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri mengatakan kondisi global yang masih kuat sentimen negatifnya membuat pesimisme pelaku pasar uang di pasar domestik masih terjadi.
"Pelaku pasar cenderung memegang dolar AS karena dinilai menjadi aset yang aman," tambahnya.
Pada pekan depan, ia memperkirakan pergerakan nilai tukar rupiah dapat bergerak di level Rp 11.000 per dolar AS. Secara teknikal, rupiah dapat bergerak ke level Rp 11.600 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat ini, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp 10.484 dibanding sebelumnya di posisi Rp 10.795 per dolar AS.