Jumat 23 Aug 2013 16:59 WIB

Pekerja asal Tiga Negara Ini Mendominasi TKA di Indonesia

Red: Nidia Zuraya
Tenaga Kerja Asing (ilustrasi)
Foto: wordpress
Tenaga Kerja Asing (ilustrasi)

EKBIS.CO, JAKARTA -- Berdasarkan data Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja  Asing (IMTA) yang diterbitkan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi  pada  bulan Januari-Agustus 2013, tercatat sebanyak 48.002 orang Tenaga Kerja Asing(TKA)  yang bekerja di Indonesia. Tahun ini para TKA  yang berasal Republik Rakyat Cina (RRC), Jepang dan Korea Selatan masih tetap mendominasi jumlah total TKA yang bekerja di Indonesia. Kehadiran TKA dari tiga negara Asia  itu memang terus  mendonimasi jumlah TKA dari tahun ke tahun.

Jumlah TKA dari Cina saat ini mencapai 10. 291 orang,  Jepang 9.788 orang, dan Korea Selatan 6.013 orang. Sedangkan TKA dari India (3.888 orang), Malaysia (3.425), Thailand (2.779), Amerika Serikat (2.546), Australia ( 2.303), Filipina ( 2.168), Inggris (2.070), dan negara lainnya (2.731).

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan dalam era globalisasi ini kehadiran TKA di berbagai bidang pekerjaan memang tak bisa dihindari. Namun kehadirannya harus diantispasi dengan kesiapan SDM tenaga kerja Indonesia yang handal. “Indonesia harus dapat mengantisipasi situasi ini dengan meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga kerjanya untuk mencegah banjirnya tenaga kerja terampil dari luar negeri," kata Menakertrans Muhaimin Iskandar dalan siaran persnya di Jakarta, Jumat (23/8).

Muhaimin mengatakan mobilitas tenaga kerja (Movement of Natural Persons) intra ASEAN akan diberlakukan untuk sektor jasa dalam rangka integrasi Asean Economic Community (AEC) Tahun 2015 merupakan ujian awal bagi kesiapan tenaga kerja local Indonesia untuk bersaing dengan para TKA. “SDM Indonesia yang berkualitas, kompeten dan berdaya saing tinggi merupakan syarat wajib agar bisa bersaing secara sehat dengan tenaga kerja dari negara-negara lain,“ kata Muhaimin.

Apabila tidak disiapkan dengan baik sedini mungkin, lanjut Muhaimin, para tenaga kerja local di Indonesia akan kalah bersaing dan malah menambah adanya pengangguran baru. Keterkaitan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan, sambung dia, diharapkan mampu berperan dalam memberikan bekal berupa hard skills dan soft skills yang memadai bagi para tenaga kerja Indonesia yang hendak bekerja di berbagai bidang pekerjaan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement