EKBIS.CO, JAKARTA – Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengatakan rencana dan upaya mendorong upaya menternakan sapi di Australia masih dalam tahap negosiasi. Ia belum mau menegaskan proses tersebut lebih jauh. “Sedang dan masih negosiasi,” katanya saat ditemui sebelum menyambut Perdana Menteri Australia, Tony Abbot di Istana Merdeka, Senin (30/9).
Ia menegaskan untuk rencana tersebut lebih pada ranah antar pelaku usaha, bukan antar pemerintah kedua negara. Karena itu, menurut Dahlan, proses masih terus berlanjut dan mengklaim tidak ada hambatan.
Mengenai adanya penolakan dari pihak Australia, Dahlan beranggapan, penolakan yang terjadi di Australia sebagai bentuk demokrasi di negara tersebut. “Bukan parlemen itu kan (yang menolak) anggota parlemen. Ya gak apa-apa. Kan negara demokrasi begitu,” katanya.
Sebelumnya, untuk memenuhi kebutuhan sapi di dalam negeri, kementerian BUMN mendorong upaya menternakan sapi di Australia. Alasannya, biaya menternakan sapi di negara tersebut lebih murah dibandingkan di Indonesia. Meski menternakan, tetapi untuk penggemukan sapi lebih murah dan bagus di Indonesia. Dana investasi untuk rencana tersebut diperkirakan Rp 1 triliun-Rp 2 triliun. Ada dua BUMN yang dianggap sudah siap. Diharapkan, realisasi Indonesia memiliki peternakan sapi di Australia bisa dilakuan tahun ini. Apalagi, studi sudah berjalan dan rekanan diklaim sudah ada.