EKBIS.CO, JAKARTA -- Saratoga Capital mendukung anak usahanya untuk berinvestasi lebih banyak di sektor minyak dan gas. Alasannya, sektor migas dianggap masih berpotensial untuk dikembangkan di Indonesia.
Pendiri Saratoga Capital, Sandiaga Uno, mengatakan selama ini pihaknya belum banyak berinvestasi di sektor migas karena masalah-masalah seperti kepastian kontrak. "Karena kita ada di Indonesia, kami yakin bahwa satu saat akan lebih jelas kepastiannya," ujarnya kepada ROL, baru-baru ini.
Menurutnya, industri sumber daya alam masih bagus untuk jangka menengah dan jangka panjang. Ia mengakui investasi jangka pendek di sektor migas agak terkendala karena tingginya volatilitas. Salah satu perusahaan milik Sandiaga, Interra Resources Limited, telah mengakuisisi PT Benakat Oil dan PT Indelberg Indonesia, dua anak usaha PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI). Nilai transaksinya sebesar 78,5 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 860 miliar.
Aksi korporasi tersebut akan diselesaikan pada akhir tahun atau awal tahun depan. Sandiaga mengatakan bahwa ia memberikan mandat bagi Interra untuk berkembang cepat dan melebarkan sayapnya untuk investasi di ladang-ladang migas yang masih potensial di Indonesia.
Untuk berinvestasi di sumber daya alam, Saratoga mengalokasikan 30 persen dari dana IPO yang sebesar 150 juta dolar AS. Perusahaan menargetkan untuk memiliki 50 persen portfolio di sektor consumers. "Kami mau masuk ke perbankan sebagai bagian dari consumer, tapi belum terealisasi," tambah Sandiaga.