EKBIS.CO, BEIJING -- Pertumbuhan ekonomi Cina pada Juli-September melonjak hingga 7,8 persen dari tahun sebelumnya atau naik 7,5 persen dari kuartal lalu. Data pertumbuhan Cina juga memperlihatkan kenaikan produksi industri, penjualan ritel, dan investasi aset.
Sebelumnya, Cina berjuang dalam pertumbuhan ekonomi yang melambat dan khawatir pelambatan tersebut berlanjut. Cina menarget pertumbuhan di akhir tahun ini 7,5 persen. Analis mengatakan Beijing dapat mewujudkan target tersebut. "Ini indikasi pertumbuhan ekonomi Cina masih bertahan di kisaran zona nyaman antara perkiraan pembuat kebijakan cina dan pengamat global," ujar ekonom senior CIMB Research, Song Seng Wun dikutip BBC, Jumat (18/10).
Dalam beberapa dekade terakhir, Cina mengalami paceklik ekspor dan sektor manufaktur pada saat pemerintah mendorong belanja infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan. Pelambatan pasar di AS dan Eropa permintaan ekspor menurun. Hasilnya, Cina mendorong permintaan domestik untuk mengimbangi turunnya penjualan ke luar negeri.
Awal tahun ini, pemerintah Cina membuat kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Mulai 1 Agustus 2013, Cina membatalkan pajak pertambahan nilai dan pajak untuk usaha kecil yang penjualannya kurang dari 20 ribu yuan sebulan. Kabinet mengatakan kebijakan itu akan bermanfaat bagi enam juta perusahaan kecil dan meningkatkan lapangan pekerjaan serta pendapatan jutaan orang.