Selasa 22 Oct 2013 13:19 WIB

Kemenperin: Industri Kulit Minim Bahan Baku

Red: Nidia Zuraya
Sepatu kulit
Foto: marcue.com.au
Sepatu kulit

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan industri kulit di Tanah Air menghadapi minimnya bahan baku karena dari kebutuhan sekitar lima juta lembar per tahun baru dapat dipasok produsen dalam negeri sebanyak dua juta lembar.

"Bahan baku industri aneka masih banyak impor, untuk kulit sapi sendiri yang dibutuhkan kurang lebih sebanyak lima juta lembar, namun produksi dalam negeri baru dua juta lembar saja," kata Direktur Industri Tekstil dan Aneka Kemenperin Ramon Bangun usai menghadiri pembukaan Pameran Produk Industri Aneka di Jakarta, Selasa (22/10).

Ramon mengatakan, pihaknya mengakui kebutuhan akan bahan baku kulit sangat tinggi, sementara pasokan dari dalam negeri masih belum mencukupi oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan harus mengimpor dari negara lain. "Untuk semua jenis kulit kurang pasokannya, untuk kulit yang berasal dari Jawa sesungguhnya sudah cukup bagus, namun kulit yang berasal dari Sumatra dan NTT masih kurang karena banyak luka-luka di sapinya," terangnya.

Menurut Ramon, dengan kualitas kulit yang sangat baik dari pulau Jawa tersebut, maka banyak kulit-kulit yang berasal dari wilayah tersebut diekspor keluar negeri untuk dijadikan produk-produk premium. "Kulit dari Jawa jika digunakan di dalam negeri itu terlalu mahal, jadi umumnya produksi kulit diekspor, atau produk setengah jadinya diekspor," kata Ramon.

Berdasarkan data Kemenperin, saat ini jumlah industri aneka dalam negeri kurang lebih sebanyak 1.035 perusahaan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia seperti Jawa, Sumatra dan Kalimantan. Jumlah tenaga kerja yang diserap sebanyak 995.315 orang dengan total investasi mencapai Rp 19,37 triliun, dan mampu memberikan kontribusi terhadap ekspor sebesar 5,96 miliar dolar AS dengan nilai produksi Rp 55,95 triliun dan utilisasi sebesar 59,76 persen.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement