EKBIS.CO, JAKARTA -- Kepala Ekonom PT Bank BNI (Persero) Tbk Ryan Kiryanto menilai realisasi investasi pada triwulan III sebesar Rp 100,5 triliun cukup baik. "Capaian ini juga akan membantu target realisasi investasi tahun ini," ujar Ryan kepada ROL, kemarin.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada triwulan III 2013 mencapai Rp 100,5 triliun. Perinciannya, realisisasi investasi PMDN sebesar Rp 33,5 triliun dan realisasi investasi PMA senilai Rp 67 triliun.
Dengan realisasi Rp 100,5 triliun pada triwulan III 2013, maka realisasi medio Januari sampai September 2013 tercatat Rp 293,3 triliun (PMDN Rp 94,1 triliun, PMA Rp 199,2 triliun). Jumlah ini meningkat 27,6 persen dari periode yang sama pada 2012 sebesar Rp 229,9 triliun. Sementara target realisasi investasi pada 2013 Rp 390,3 triliun dengan rincian PMDN Rp 117,7 triliun dan PMA Rp 272,6 triliun.
Menurut Ryan, realisasi tersebut akan memberikan efek positif bagi pertumbuhan ekonomi. "Dengan demikian, kontribusi investasi terhadap PDB bisa berkisar 35 sampai 38 persen dan mampu mengompensasi turunnya kontribusi ekspor-impor yang anjlok," kata Ryan.
Sebagai catatan, investasi adalah salah satu komponen penyumbang pertumbuhan ekonomi. Pada triwulan I 2013, dengan pertumbuhan 6,03 persen, kontribusi investasi tercatat 31,97 persen. Kemudian pada triwulan II, dengan pertumbuhan 5,81 persen, kontribusi investasi meningkat tipis menjadi 32,68 persen.
Komponen penyumbang pertumbuhan masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga. Pada triwulan I sumbangannya 55,68 persen dan triwulan II 55,44 persen. Sedangkan ekspor barang dan jasa pada triwulan I menyumbang 23,4 persen dan triwulan II 23,15 persen. Sementara untuk impor barang dan jasa pada triwulan I menyumbang 24,48 persen dan triwulan II 25,72 persen.
Sebagai catatan, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013, pertumbuhan ekonomi ditargetkan 6,3 persen. Akan tetapi, mengacu pada pertumbuhan semester I yang berada di titik 5,92 persen, pemerintah menurunkan target pertumbuhan menjadi 5,9 persen. Pada 2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 6,23 persen atau lebih rendah dibandingkan target yang ditetapkan dalam APBN-P 2012 6,5 persen.