EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa membantah ada agenda terselubung dibalik kebijakan mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car/LCGC). "Percayalah. Semuanya clear," ujar Hatta dalam Sidang Paripurna DPD ke VII di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (19/11).
Salah satu agenda sidang adalah mendengarkan penjelasan pemerintah tentang jawaban atas hak bertanya Anggota DPD RI mengenai kebijakan LCGC. Menurut Hatta, seluruh pengampu kebijakan harus mencermati kondisi perekonomian regional dan global yang tengah dihadapi Indonesia. Dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 yang semakin dekat, Hatta mengatakan negara-negara tetangga akan mengembangkan LCGC.
Jika Indonesia tidak mengembangkan, maka dipastikan Indonesia akan dibanjiri mobil impor. "Apalagi dengan peningkatan ekonomi kita yang tidak bisa ditahan, middle class yang growing, mereka butuh kendaraan. Kita tak bisa mencegah itu atas nama MEA. Sekarang terpulang kepada kita, mengambil itu, jadikan Indonesia sebagai basis produksi atau kita hanya menjadi penonton?," papar Hatta.
Menurut Hatta, keinginan Indonesia untuk menjadi negara berbasis produksi adalah sesuatu yang prinsip. Jika industri tersebut berkembang, maka industri komponen dan lapangan kerja akan tumbuh. "Semua ini menunjukkan kita perhatikan betul gerak persaingan ke depan," ujar Hatta.
Terkait pengembangan angkutan murah untuk pedesaan, Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini menjelaskan, program tersebut merupakan bagian dari klaster empat program Presiden SBY. Meskipun begitu, Hatta mengakui pengembangannya tidaklah mudah.
"Cikal bakalnya sudah bergerak dan sudah ada beberapa prototype. Tapi, dibutuhkan pembiayaan agar industrinya bisa berkembang secara berkelanjutan. Sekali ini, ini akan tetap jadi program kita dan kita teruskan," ujarnya.