Selasa 03 Dec 2013 08:13 WIB

Kementerian ESDM Investigasi Longsor di Freeport

Red: Citra Listya Rini
Tambang PT Freeport
Foto: antara
Tambang PT Freeport

EKBIS.CO, JAYAPURA -- Jajaran Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang investigasi dan koordinasi dengan pihak-pihak berwenang untuk menemukan penyebab insiden jatuhnya material tambang di kawasan under ground mile 74 milik PT Freeport Indonesia (PTFI).

Vice President, Corporate Communications PTFI Daisy Primayanti mengatakan pada 1 Desember 2013 sekitar pukul 4 pagi Waktu Indonesia bagian Timur (WIT), terjadi sebuah insiden di area tambang bawah tanah DOZ di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

"Saat itu sebuah bongkahan batu meluncur dari saluran curahan bijih (ore chute) dan menimpa sebuah kendaraan ringan," ucapnya di Jayapura, Selasa (3/12).

Daisy menjelaskan terdapat dua orang individu dalam kendaraan ringan tersebut. Namun sangat disayangkan, salah satu dari individu yang berada didalamnya kemudian meninggal akibat luka-luka yang dideritanya. Sedangkan individu yang kedua kini sedang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Tembagapura.

"Kementerian ESDM telah diberitahukan terkait dengan hal ini," katanya lagi.

Daisy menambahkan jajaran manajemen dan pekerja PTFI menyampaikan rasa duka yang mendalam untuk keluarga dari para korban.

Sebelumnya, karyawan PTFI Fikrizal Utama (37), ditemukan tewas akibat tertimbun material tambang di kawasan under ground mile 74 di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Ahad (1/12) sekitar pukul 04.00 WIT.

Ketika itu korban yang mengendarai mobil pick up jenis LWB dengan nomor lambung 01-4387 saat berada di loading point 1 E north underground DOZ tertimpa reruntuhan bebatuan atau material tambang.

Akibatnya, selain menyebabkan tewasnya Fikrizal juga menyebabkan satu karyawan lainnya yakni Peman Gombo mengalami luka-luka pada hari Ahad sekira pukul 04.00 WIT itu. Dimana longsoran bebatuan itu keluar dari pintu cut loading point 1 E nort.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement