EKBIS.CO, MAKASSAR--Bosowa Group siap memproduksi 5,2 juta ton semen per tahun, seiring telah diresmikannya pabrik Bosowa Maros Cement Mill II, di Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu.
Peresmian itu dilakukan oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat dan dihadiri oleh Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Pendiri Bosowa HM Aksa Mahmud, CEO Bosowa Erwin Aksa,
Managing Director Bosowa Sadikin Aksa, jajaran direksi dan manajemen Bosowa, serta Muspida Tingkat I Sulawesi Selatan.
"Saat ini, Bosowa memproduksi semen sebanyak 3,5 juta ton per tahun, baik dari Semen Bosowa Maros?maupun Semen Bosowa di Batam, Kepulauan Riau. Dengan beroperasinya pabrik line II ini, total produksi Semen Bosowa secara keseluruhan akan menjadi 5,2 juta per tahun," kata CEO Bosowa Group Erwin Aksa, dalam acara peresmian pabrik semen Bosowa Line II di Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu.
Menurut Erwin, dengan peresmian pabrik semen Bosowa itu, Semen Bosowa Maros akan?meningkatan produksi klinker dari 5.500 ton menjadi 7.200 ton perhari.
Hal itu sekaligus menandakan dimulainya pengoperasian penggilingan semen sebesar 1,8 juta ton per tahun.
Proyek pembangunan pabrik Semen Bosowa Maros Line II menelan investasi sebesar Rp1,1 triliun. Menurut Erwin, pembangunan pabrik tersebut sebagai komitmen Bosowa Group dalam mendukung pembangunan infrastruktur di Kawasan Timur Indonesia.
Menteri Perindustrian MS Hidayat menyampaikan PT Semen Bosowa Maros yang tergabung dalam Bosowa Group merupakan satu-satunya produsen semen swasta nasional dan merupakan salah satu produsen semen termuda di Indonesia.
Pembangunan pabrik unit kedua itu diharapkan dapat membantu pemenuhan kebutuhan pasokan semen di wilayah Jawa bagian timur serta Bali dan Nusa Tenggara.
"Kebutuhan semen nasional terus mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2012 sebesar 54,97 juta ton dan tahun 2013 diperkirakan mencapai 58,5 juta ton. Kebutuhan semen tersebut dipasok dari 11 produsen semen nasional dengan total kapasitas produksi saat ini sebesar 57,870 juta ton," kata Menperin.
Menperin memperkirakan kebutuhan semen pada tahun 2014 meningkat sebesar 8-10 persen, atau sekitar 64 juta ton, dan akan dipasok dari produsen yang sudah beroperasi yang melakukan peningkatan kapasitas melalui pembangunan unit produksi baru maupun optimalisasi produksi.
Selain itu, kata Menperin, beberapa investor baru juga berencana melakukan investasi untuk pembangunan pabrik semen baru di berbagai lokasi di Indonesia, antara lain di Jawa, Kalimantan dan Papua.