EKBIS.CO, JAKARTA -- Udang menjadi komoditas andalan ekspor sektor perikanan Indonesia dengan memberikan kontribusi terbesar dari total penerimaan devisa ekspor hasil perikanan selama Januari-November 2013 yakni 3,77 miliar dolar AS.
"Udang menjadi komoditas yang merajai ekspor perikanan dengan nilai yang disumbang sebesar 1,28 miliar dolar AS, disusul tuna 606 juta dolar AS," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (2/4).
Sharif memaparkan, komoditas yang paling besar mengalami peningkatan nilai ekspor adalah udang sebesar 25,46 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan dari jumlah ekspor udang terhadap sektor perikanan Indonesia, ujar dia, kontribusi terbesar adalah komoditas udang beku yang nilainya mencapai 1,12 miliar dolar AS.
Namun, ia juga mengungkapkan bahwa komoditas udang mengalami penurunan volume ekspor sebesar 44,5 persen ke Tiongkok.
"Penurunan volume ekspor udang ke Tiongkok merupakan dampak dari penyakit EMS ('Early Mortality Syndrome') pada udang yang sedang mewabah di Tiongkok," katanya.
Hal itu, ujar menteri, mengakibatkan Tiongkok membatasi penerimaan ekspor khususnya udang windu dan udang vaname yang masuk.
Ia mengemukakan untuk mempercepat dan meningkatkan pasar ekspor perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menempuh beberapa langkah-langkah strategis, antara lain dengan membuka pasar ekspor di Eropa Timur dan Timur Tengah.
"Selain itu, KKP gencar melakukan promosi peningkatan ekspor produk perikanan di pasar internasional," ucapnya.
Sharif mencontohkan KKP mengikuti pameran seafood internasional terbesar di wilayah Amerika Utara yaitu "Seafood Expo North America" (SENA) yang berlangsung pada tanggal 16-18 Maret 2014 di Boston.