EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mendorong interkoneksi pengisian ulang atau top up uang elektronik. Adanya interoperability dapat mendorong penggunaan uang elektronik.
"Interkoneksi top up diharapkan dapat dilakukan tahun ini," ujar Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Rosmaya Hadi, Kamis (17/4).
Hingga saat ini, top up uang elektronik hanya bisa dilakukan oleh masing-masing penerbit uang elektronik. Sebagai contoh, Flazz hanya dapat diisi oleh PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) sebagai penerbit.
Selain mendorong adanya interkoneksi top up, BI juga ingin mendorong interoperability mesin EDC. "Sekarang kan belum interoperability," ujarnya. Sebagai contoh, mesin EDC PT Bank Mandiri, Tbk hanya dapat digunakan oleh e-money Bank Mandiri. Kartu yang dikeluarkan oleh penerbit lainnya tidak dapat menggunakan EDC Bank Mandiri.
Rosmaya mengatakan, BI masih mencari waktu yang tepat untuk penerapan interoperability. "Sekarang para penerbit sudah terlanjur investasi EDC," ujarnya.
Ia mengatakan, pada waktunya, BI akan mengajak asosiasi sistem pembayaran untuk mendiskusikan hal tersebut. "Ini ada dalam radar kita untuk menyatukan demi efisiensi," ujarnya.