EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Astra International Tbk (ASII) sepanjang kuartal I 2014 membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 49,8 triliun. Pendapatan perseroan tumbuh tujuh persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Laba bersih Astra mencapai Rp 4,7 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 10 persen dibandingkan kuartal I 2013. Laba bersih per saham menjadi Rp 117 per saham.
Persaingan harga di pasar mobil telah mengurangi penghasilan di sektor otomotif Astra. Meskipun demikian, volume penjualan meningkat. "Laba bersih divisi otomotif turun lima persen menjadi Rp 2 triliun," ujar Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto, Selasa (29/4).
Meskipun permintaan otomotif masih baik sepanjang kuartal pertama 2014, terjadinya perang diskon pada pasar mobil masih memberikan pengaruh pada laba bersih Astra. Kontribusi laba bersih dari bisnis grup komponen juga mengalami penurunan, menyusul turunnya kepemilikan saham perseroan di Astra Otoparts dari 95,7 persen menjadi 80 persen pada kuartal kedua tahun 2013.
Total penjualan mobil nasional meningkat 11 persen menjadi 329.000 unit. Penjualan mobil Grup Astra (Toyota, Daihatsu, Isuzu, UD Trucks dan Peugeot) mengalami kenaikan 12 persen menjadi 173.000 unit, dengan pangsa pasar sebesar 53 persen.
Penjualan sepeda motor Honda keluaran PT Astra Honda Motor (AHM) meningkat empat persen menjadi 1,3 juta unit. Pangsa pasarnya sebesar 63 persen.
Laba bersih Divisi jasa keuangan mengalami penurunan 5 persen menjadi Rp 981 miliar. PT Bank Permata Tbk yang 44,56 persen sahamnya dimiliki perseroan, membukukan laba bersih sebesar Rp 367 miliar atau meningkat tiga persen.
Total pembiayaan melalui bisnis pembiayaan otomotif Astra meningkat 11 persen menjadi Rp 15 triliun, termasuk melalui joint bank financing without recourse. Total kredit yang diberikan melalui pembiayaan alat berat mengalami penurunan 29 persen menjadi Rp 0,9 triliun akibat penurunan penjualan alat berat.
Laba bersih Divisi agribisnis naik 120 persen menjadi Rp 625 miliar. Anak usaha Astra PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) melaporkan peningkatan laba bersih sebesar 120 persen. "Hal ini didorong oleh peningkatan harga rata-rata crude palm oil (CPO) sebesar 38 persen," kata Prijono.
Divisi infrastruktur dan logistik membukukan penurunan laba bersih sebesar 30 persen menjadi Rp 87 miliar. Divisi Teknologi dan Informasi membukukan kenaikan laba bersih sebesar 26 persen menjadi Rp 26 miliar.