EKBIS.CO, LONDON -- Albania dinilai bisa jadi pintu masuk produk Indonesia ke beberapa negara Balkan, meskipun jarak kedua negara cukup jauh.
"Hubungan ekonomi kedua negara juga terus berkembang, terbukti nilai perdagangan yang meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya," kata Deputy Minister of Economic Development, Trade and Entrepreneurship Albania, Brunilda Paskali, dalam seminar mengenai Indonesia-Albania Economic Relations, di Beder University Tirana, Albania, melalui Minister counselor KBRI Sofia, Pranowo kepada Antara London, Sabtu (3/5).
Seminar ini diadakan oleh KBRI Sofia bekerja sama dengan Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Kewirausahaan (EPK) Albania dan Beder University dalam rangka memperingati 20 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Sementara Dubes RI untuk Bulgaria merangkap Albania, Bunyan Saptomo, dalam Keynote menyampaikan bahwa pebisnis kedua negara belum dapat memaksimalkan potensi yang ada di masing-masing negara.
Hal ini antara lain dikarenakan para pebisnis kedua negara belum mempunyai pengetahuan yang cukup terkait potensi Indonesia dan Albania. Oleh karena itu, KBRI Sofia berinisiatif untuk mengadakan seminar ini. Dubes mengundang pengusaha Albania untuk mengunjungi Trade Expo Indonesia (TEI) 2014 di Jakarta.
The Albanian Investment Development Agency (AIDA) menyebut besarnya peluang dan potensi kerjasama ekonomi dan perdagangan kedua negara, terumata di sektor energi, pertanian, sumber daya alam (pertambangan) dan pariwisata. Demikian juga dengan letak Albania yang memiliki garis pantai yang panjang (berhadapan dengan Laut Adriatik) telah menjadikan Albania sangat strategis sebagai pintuk masuk ke beberapa negara Balkan lainnya.
Sejumlah produk yang bisa dikerjasamakan oleh kedua negara adalah komponen otomotif, coklat, kopi, CPO, elektronik, footwear dan furniture, produk potensial Indonesia seperti essential oil, ikan dan produk ikan, handicraft dan herbal serta sektor lainnya.
Institut Statistik Albania (INSTAT) mencatat, perdagangan kedua negara pada 2013 meningkat 178,35 persen disbanding tahun sebelumnya. Total perdagangan di tahun 2012 sebesar 7,15 juta, dolar AS telah meningkat menjadi 19,91 juta dolar AS di tahun 2013.
Komoditi ekspor Indonesia ke negara itu banyak disumbangkan oleh produk kimia, kertas dan karton, berbagai peralatan listrik dan mesin, serta produk ikan.