EKBIS.CO, WASHINGTON -- Bank Dunia mengumumkan kinerja ekonomi dunia berdasarkan paritas daya beli (PPP) dan nilai tukar mata uang 2011. Indonesia masuk ke dalam 10 besar perekonomian dunia dengan menyumbang 2,3 persen dari produk domestik bruto (PDB) berdasarkan PPP.
PDB Indonesia dari sisi PPP, menurut Bank Dunia, sebesar 2.058 miliar dolar AS dari total output global 90.646 miliar dolar AS. PDB ini melebihi sejumlah negara ekonomi besar di Asia Tenggara seperti Singapura (374 miliar dolar AS), Malaysia (606 miliar dolar AS), dan Thailand (899 miliar dolar AS).
Melalui situsnya, Bank Dunia menjelaskan, dengan PDB sebesar itu, pendapatan per kapita Indonesia per 2011 mencapai 8.539 dolar AS per tahun atau sekitar Rp 90 juta.
Namun, jika perhitungan PDB per kapita berdasarkan nilai tukar yang berlaku, pendapatan per kapita Indonesia hanya 3.511 dolar AS per tahun. Jika data pertama yang diambil, maka Indonesia berada di ranking ke-107 untuk pendapatan per kapita.
Bank Dunia bekerja sama dengan International Comparison Program (ICP) menggelar riset kinerja ekonomi dunia dari 199 negara. Kinerja tersebut didasarkan pada perhitungan PPP dan nilai tukar mata uang berdasarkan harga berlaku.
PPP menghitung daya beli individu satu negara berdasarkan harga barang dan jasa yang berlaku. Harga itu kemudian dibandingkan dengan harga di negara lain untuk produk (barang dan jasa) yang sama.
Dengan begitu akan diketahui harga riil sebuah barang yang sama di dua negara berbeda. Selain itu, bisa dihitung juga nilai mata uang satu negara dengan negara lain berdasarkan hitungan harga komoditas tadi.
Perhitungan itu pun sudah mempertimbangkan faktor inflasi, transportasi, serta faktor teknis ekonomi lainnya. Bank Dunia dan ICP pertama kali menggelar riset ini pada 2005.